Warga AS soal Penembakan Meluas: Semua Orang Hidup dalam Ketakutan

CNN Indonesia
Minggu, 05 Jun 2022 07:46 WIB
Penembakan massal kembali meluas di Amerika Serikat, termasuk di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, yang membunuh 19 anak dan dua guru.
Penembakan membabi-buta ke anak-anak di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, menewaskan 19 anak dan 2 orang dewasa. (AP/William Luther)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penembakan massal kembali merebak di Amerika Serikat saat Memorial Day akhir pekan lalu. Penembakan bahkan terjadi di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, yang membunuh 19 anak dan dua guru.

Berbagai penembakan juga menyebar di daerah pedesaan dan perkotaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembakan meletus di sebuah festival Kota Taft, Oklahoma, dan membuat ratusan orang berhamburan. Insiden ini menyebabkan delapan orang usia 9-56 tahun tertembak dan satu di antaranya meninggal, Minggu (29/5).

Pada hari yang sama di Charleston, Carolina Selatan, terjadi penembakan hingga 10 orang terluka dan tiga polisi terluka.

Sehari sebelumnya, enam anak berusia 13-15 tahun terluka di kawasan turis Chattanooga, Tennesse, Sabtu (28/5). Kejadian ini diawali dua kelompok terlibat pertengkaran, kemudian dua orang di antaranya mulai menembak.

Dilansir dari AP, Senin (30/5), sebuah tembakan terdengar di kerumunan pukul 02.30 dini hari di toko minuman keras di Benton Harbor, Michigan. Insiden ini menyebabkan remaja 19 tahun dan enam orang lainnya terluka.

Sementara di Chicago, tiga penembakan massal terjadi pada Jumat malam dan Senin, termasuk penembakan di dekat SD West Side, saat seorang gadis 16 tahun tertembak.

Secara keseluruhan, Chicago mencatat 32 insiden tembakan selama akhir pekan di mana 47 orang tertembak dan sembilan tewas.

"Di kota [Chicago], akhir pekan Memorial Day biasanya menandai 'awal musim pembunuhan'," kata Rodney Phillips, pekerja pencegahan kekerasan dan mantan anggota geng di Chicago.

Sementara, Yvonne Fields, penduduk dari Detroit, mengatakan bahwa mereka sangat berhati-hati saat Memorial Day tiba. Dia, anak dan cucunya menghabiskan waktu lebih banyak di rumah akhir pekan ini.

"Liburan tidak seperti dulu. Geng-geng telah mengambil alih. Mereka melakukan penembakan dengan kendaraan. Semua orang hidup dalam ketakutan," kata Fields.

Insiden penembakan brutal juga terjadi di salah satu klinik rumah sakit Universitas St Francis yang menewaskan lima orang termasuk pelaku. Polisi menduga motif penembakan itu karena pelaku jengkel dengan dokter bedah yang membuatnya menderita sakit punggung permanen pascaoperasi.

Terbaru adalah insiden penembakan terjadi di tempat parkir gereja negara bagian Iowa, Amerika Serikat dan menewaskan tiga orang pada Kamis (2/6) waktu setempat. 

Sebelum dua insiden itu, remaja 18 tahun yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos melontarkan tembakan membabi-buta ke arah anak-anak di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, hingga menewaskan 19 anak dan 2 orang dewasa.

Insiden di SD Robb ini merupakan penembakan massal ke-30 yang terjadi di sekolah dasar hingga menengah atas di AS sejak awal 2022.

Sementara itu, sejak awal 2022, total terdapat 38 penembakan di sekolah publik AS dan universitas, hingga menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 51 orang terluka, seperti dikutip CNN.

Penembakan di SD Robb merupakan yang paling mematikan sejak penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida, pada Februari 2018. Insiden itu menewaskan 17 orang.

[Gambas:Video CNN]



(cfd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER