Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, mendeklarasikan kemenangan usai mengepung kota di wilayah timur Ukraina, Severodonetsk.
"Maju, pembebas! Musuh di kota dikalahkan. Situasinya berada di bawah kendali penuh unit Rusia," ujar Kadyrov dikutip Newsweek pada Kamis (2/6).
Menurutnya, prajurit Chechen, bersama dengan milisi Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan berhasil menyapu Severodonetsk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Kami] menyelesaikan pembersihan total Severodonetsk. Para pejuang bergerak ke medan selanjutnya, pemeriksaan acak yang lebih menyeluruh dari objek perkotaan individu," kata Kadyrov.
Kadyrov juga mengatakan benteng pasukan Ukraina, gedung Direktorat Utama SBU dan sekitarnya sudah kosong secara menyeluruh.
SBU merupakan kantor Dinas Keamanan Ukraina, otoritas penegakan hukum dan badan intelijen, serta keamanan utama pemerintah Ukraina.
Berdasarkan rekaman yang ada, Kadyrov tampaknya menunjukkan pasukan pro-Rusia itu mengambil gedung SBU lokal.
Dalam rekaman itu terlihat pula para prajurit berjalan melewati gedung dan tampak memakai huruf "Z" di seragam mereka. Tentara juga seperti menyapa penduduk setempat dan berjalan melalui bagian lain.
Meski gedung SBU sudah dikosongkan, Kadyrov menilai ada bahan-bahan berbahaya di bangunan itu.
"[Pekerja memang] meninggalkan kantor mereka dan melarikan diri, tetapi meninggalkan banyak 'kejutan' dalam bentuk alat peledak improvisasi. Para penyadap kami membuangnya tanpa gagal," ucap dia.
Pemimpin Chechen itu juga mengklaim, penduduk setempat menyambut tentara Rusia dengan lega dan gembira. Mereka juga disebut bercanda bahwa Jerman berhasil diusir, yang artinya semuanya akan beres.
Tak satu pun dari pernyataan dia dapat diverifikasi secara independen. Pasukan Chechen membantu Rusia dalam melawan tentara Ukraina selama invasi.
Kadyrov sendiri merupakan salah satu sekutu dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hubungan mereka banyak digambarkan sebagai bak bapak dan anak.