Boris Johnson Alami Pemberontakan Besar dari Anggota Parlemen Sendiri

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2022 04:54 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengalami pemberontakan besar dari anggota parlemennya sendiri. Berikut penjelasannya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengalami pemberontakan besar dari anggota parlemennya sendiri. ( AFP/DANIEL LEAL).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengalami pemberontakan besar dari anggota parlemennya sendiri.

Hal itu tercermin dari hasil voting soal jumlah anggota parlemen Konservatif yang secara mengejutkan memutuskan untuk menyatakan tidak percaya pada kepemimpinan Johnson. Hasil voting menunjukkan bahwa 148 anggota parlemen Konservatif  menyatakan tidak percaya pada kepemimpinan Johnson.

Sementara itu yang mendukungnya sebanyak 211 anggota. Itu berarti persentase anggota parlemen Konservatif yang mendukungnnya hanya 58,6 persen. Hasil survei itu lebih buruk daripada yang diraih mantan Perdana Menteri Theresa May.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menghadapi mosi tidak percaya dari parlemen pada 2018 lalu, May masih mendapat dukungan dari 63 persen anggota parlemennya. Dan meski mendapatkan dukungan yang lebih besar, May hanya mampu bertahan enam bulan, sebelum akhirnya dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Meski dukungan mengecil, Boris Johnson mengatakan itu dukungan dari anggota parlemen pendukungnya  merupakan kabar baik.

"Saya pikir ini adalah hasil yang sangat bagus, positif, konklusif, dan menentukan yang memungkinkan kita untuk bersatu," kata Johnson seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (7/6).

148 anggota parlemen Johnson sendiri yang mencengangkan berbalik melawannya pada Senin malam. 211 memberikan suara untuk mendukungnya.

"Artinya, sebagai pemerintah, kita dapat bergerak maju dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi masyarakat," kata Johnson.

Dia menambahkan bahwa hasil ini memberi pemerintahnya kesempatan untuk melupakan semua hal yang disukai orang-orang di media.

Johnson mengatakan dia tidak tertarik untuk mengadakan pemilihan umum cepat, meskipun menolak kesempatan untuk secara definitif mengesampingkannya.

Namun, dia harus menghadapi fakta bahwa sebagian besar partainya sendiri menginginkan dia keluar situasi yang telah merenggut karier beberapa pendahulunya.

(cnn.com/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER