Sekjen PBB Sebut Dampak Invasi Rusia ke Ukraina Makin Memburuk

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2022 01:40 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut dampak invasi Rusia ke Ukraina semakin memburuk. Bahkan, 1,6 miliar penduduk dunia terimbas aksi itu.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut dampak invasi Rusia ke Ukraina semakin memburuk. Bahkan, 1,6 miliar penduduk dunia terimbas aksi itu. (AP Photo/Hassan Ammar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut dampak invasi Rusia ke Ukraina semakin memburuk. Bahkan menurutnya, invasi bisa mempengaruhi kehidupan 1,6 miliar orang di bumi ini.

Hal itu terjadi karena invasi telah menimbulkan dampak pada ketahanan pangan dan krisis energi seta keuangan

"Dampak perang terhadap ketahanan pangan, energi dan keuangan bersifat sistemik, parah, dan semakin cepat," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan dampak sudah terasa tahun ini ketika sejumlah masyarakat dunia mengalami krisis pangan akibat berkurangnya akses pangan sebagai dampak dari invasi tersebut.

"Hanya ada satu cara untuk menghentikan badai ini; akhiri invasi Rusia ke Ukraina," katanya.

Kepala badan dunia itu mengatakan dia telah meminta rekan-rekannya untuk membantu merumuskan paket kesepakatan paket yang memungkinkan ekspor makanan yang diproduksi Ukraina secara aman dan terjamin melalui Laut Hitam, dan akses tanpa hambatan ke pasar global untuk makanan dan pupuk Rusia."

"Kesepakatan ini penting bagi ratusan juta orang di negara berkembang, termasuk di Afrika sub-Sahara," kata Guterres.

Sementara itu diplomat PBB Rebeca Grynspan mengatakan 1,6 miliar orang yang terdampak perang Rusia-Ukraina tersebut berasal dari 94 negara. Dari 1,6 miliar yang terdampak itu, 47 juta di antaranya berpotensi mengalami krisis pangan.

Diperkirakan hingga 58 juta lebih banyak orang Afrika mungkin jatuh ke dalam kemiskinan tahun ini.

"Dari 1,6 miliar, 1,2 miliar atau tiga perempatnya tinggal di negara-negara 'badai sempurna' yang sangat terpapar dan rentan terhadap ketiga dimensi keuangan, makanan, dan energi, secara bersamaan," katanya.

(afp/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER