Ganja Legal di Thailand, Tapi Tak Boleh untuk Bersenang-senang

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2022 13:44 WIB
Thailand telah melegalkan ganja untuk keperluan medis dan bisnis, namun pemerintah melarang tanaman ini untuk kepentingan rekreasi.
Thailand legalkan ganja. (Getty Images/Lauren DeCicca)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand telah melegalkan ganja untuk keperluan medis dan bisnis, namun pemerintah melarang tanaman ini untuk kepentingan rekreasi.

Bagi warga yang melanggar akan dikenai hukuman penjara dan denda.

Menurut laporan Bloomberg, pemerintah Thailand akan menjatuhkan hukuman penjara dan denda bagi warga yang menggunakan ganja untuk rekreasi. Namun, laporan itu tak memberikan rincian lebih lanjut soal hukuman tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, menurut laporan Washington Post, warga yang mengisap ganja di ruang publik akan dikenakan hukuman penjara hingga tiga bulan dan denda lebih dari 25 ribu baht atau sekitar Rp10,3 juta.

Mengenai penggunaan ganja untuk rekreasi, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan penggunaan ganja hanya untuk kepentingan medis dn membantu perekonomian negara.

[Gambas:Video CNN]

Ia berharap RUU ganja dan rami bisa segera menjadi undang-undang secepat mungkin.

Komite DPR yang memeriksa rancangan undang-undang, lanjut dia, akan mempertimbangkan semua kekhawatiran publik soal penggunaan ganja yang tidak sesuai. Terutama di kalangan remaja yang dianggap berisiko menggunakan ganja untuk keperluan rekreasi.

Senada, Direktur Jenderal Departemen Pelayanan Kesehatan Thailand, Somsak Akksilp, memperingatkan kepada kelompok usia di bawah 25 tahun bahwa ganja tak digunakan untuk keperluan rekreasi.

"Dampak ganja ke otak dan sistem saraf. Terutama dengan siswa, yang bisa mempengaruhi kemampuan belajarnya," kata Somsak pada Senin (13/6) dikutip Bangkok Post.

Dia mendesak sekolah-sekolah, para orang tua dan yang lain agar betul-betul melindungi anak muda dari penggunaan ganja secara sembarangan.

Thailand meresmikan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan bisnis pada 9 Juni lalu. Pemerintah menilai ganja bisa menjadi industri baru sehingga bisa merangsang ekonomi negara.

Nilai pasar terkait bisnis yang berhubungan dengan ganja disebut mencapai 40 miliar baht atau sekitar Rp16,8 triliun, demikian laporan Nikkei Asia. Jumlah itu diperkirakan akan tumbuh menjadi 70 miliar baht atau sekitar Rp29,4 triliun pada 2024.

Namun, legalisasi dan penggunaan ganja di Thailand menjadi perdebatan. Mereka khawatir tanaman ini disalahgunakan dan memicu kecanduan.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER