Polisi Brasil mengatakan jurnalis Inggris Dom Phillips dan pemandu lokal Bruno Araujo Pereira, yang menghilang di Amazon, Brasil dua minggu lalu tewas karena penembakan.
Dilansir dari AFP, Minggu (19/6), Phillips (57) terkena satu tembakan di dada. Sementara Pereira (41) dengan tiga tembakan, satu di kepala. Pereira merupakan seorang pembela hak-hak Pribumi yang vokal telah menerima beberapa ancaman pembunuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, seorang tersangka lainnya, Jefferson da Silva Lima ditahan kepolisian setempat. Jefferson merupakan tersangka ketiga yang diduga membunuh Phillips dan Pereira.
Tersangka yang dikenal sebagai Pelado da Dinha itu menyerahkan diri ke kantor polisi di Atalaia do Norte.
Komisaris Alex Perez Timoteo mengatakan kepada situs berita G1 bahwa bukti dan kesaksian yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahwa tersangka "berada di TKP dan secara aktif berpartisipasi dalam pembunuhan ganda yang terjadi."
Sebelumnya, polisi Brasil resmi mengidentifikasi jenazah Phillips yang sempat hilang di Amazon saat melakukan penelitian. Jenazah Phillips ditemukan usai kepolisian melakukan investigasi dan menemukan potongan jasad di suatu lokasi di Amazon.
Salah satu tersangka juga mengaku telah membunuh Phillips dan mengungkapkan lokasi tempat ia mengubur jenazah sang wartawan korseponden The Guardian.
Kepolisian Brasil menuturkan jenazah Phillips diidentifikasi melalui analisis forensik.
Jasad diduga Bruno Araujo Pereira, yang turut bersama Phillips sebelum dinyatakan hilang, juga telah ditemukan.
Phillips (57) dan Pereira (41) hilang saat dalam perjalanan di Desa Javari, Amazon, pada 5 Juni lalu.
Mereka terakhir kali terlihat di Sao Rafael, kawasan di Amazon yang berjarak dua jam perjalanan kapal dari Atalaia do Norte.
Keduanya hilang setelah mengikuti patroli suku pedalaman di Sungai Itaquai untuk mencegah invasi nelayan dan pemburu ilegal di Desa Javari.
Phillips dan Pereira mengikuti patroli itu dalam rangka riset untuk pembuatan buku mengenai upaya konservasi di kawasan tersebut.
Aparat setempat menganggap upaya konservasi itu "rumit dan berbahaya" karena berkaitan dengan penambangan ilegal dan jaringan narkoba internasional.
Proses pencarian Phillips dan Pereira menarik perhatian internasional karena dianggap mencerminkan betapa berbahaya bagi jurnalis untuk mengungkap kejahatan.
Setelah beberapa pekan pencarian, kepolisian menangkap dua tersangka pada Selasa (14/6) lalu.
(afp/fra)