Badai Covid Belum Usai, Korut Siaga Epidemi Misterius Mirip Tifus

Korea Utara mengirim kru medis dan penyelidik epidemiologi ke Provinsi Hwanghae Selatan yang menjadi episentrum wabah penyakit usus misterius.

Setidaknya 800 keluarga atau sekitar 1.600 warga di Hwanghae Selatan dilaporkan menderita "epidemi Enterik akut".

Enterik mengacu pada saluran pencernaan. Meski belum teridentifikasi secara resmi, pejabat Korea Selatan menganggap wabah misterius itu mungkin kolera atau tifus

Wabah penyakit usus misterius ini pertama kali dilaporkan pada Kamis pekan lalu hingga akhirnya menular cepat.

Kantor berita negara, KCNA, melaporkan pemerintahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un telah menerapkan sederet langkah pencegahan penularan, termasuk karantina, "penyaringan intensif untuk semua penduduk", dan perlakuan khusus serta pemantauan orang-orang yang rentan tertular seperti anak dan lansia.

"Tim Diagnonis dan Perawatan Cepat Nasional bekerja dengan pejabat kesehatan setempat, dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa pertanian tidak terganggu di area agrikultur utama," kata KCNA seperti dikutip CNN.

KCNA menuturkan desinfeksi sedang dilakukan, termasuk pembersihan limbah-limbah lainnya, demi memastikan keamanan air minum dan air rumah tangga tak terkontaminasi penyakit.

KCNA sebelumnya juga melaporkan Kim Jong Un dan adiknya, Kim Yo Jong, telah menyumbang obat bagi warga.

Dalam laporan terbarunya pada Senin (20/6), KCNA memaparkan ada 19.310 kasus demam baru per Minggu pekan lalu. Meski begitu, KCNA tak merinci berapa banyak dari pasien demam tersebut yang positif virus corona.

Namun, sejauh ini, sebanyak 4,6 juta warga Korut telah menunjukkan gejala demam sejak awal wabah Covid-19 menyebar di Korea Utara pada pertengahan Mei.