ANALISIS

G20, Juru Damai dan Lawatan Jokowi Temui Putin-Zelensky

Ida Ayu Putu Wiena | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2022 09:08 WIB
Presiden Jokowi menjadi sorotan setelah memutuskan melawat Ukraina-Rusia ketika kedua negara sibuk berperang. Ada Apa?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Sementara itu, pengamat politik internasional dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan maksud lawatan Jokowi ke Moksow dan Kyiv merupakan upaya Indonesia "menjaga keseimbangan" dengan mendorong perdamaian antara Rusia-Ukraina.

Salah satu tujuannya, kata Yon, lagi-lagi soal kepentingan Indonesia terutama terkait kerja sama ekonomi hingga pertahanan. Langkah yang diambil Jokowi pun dinilainya sudah tepat.

"Indonesia tidak mau masuk antara pro-Rusia atau pro-Ukraina. Indonesia juga tidak mau mengorbankan kerja sama pertahanan dengan Rusia. Biar bagaimanapun banyak alutsista kita yang berasal dari Rusia," kata Yon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar tidak terjebak dalam sikap dukung-mendukung tapi mencoba untuk mendorong perdamaian, langkah yang tepat adalah menjalin komunikasi dengan kedua belah pihak," tuturnya menambahkan.

Selamatkan Muka RI

Berbeda dengan Aleksius dan Yon, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, justru melihat rencana Jokowi ke Moskow-Kyiv hanya sebagai upaya menyelamatkan wajah Indonesia di tengah perang Rusia-Ukraina dan sebagai Presidensi G20.

Menurut Suzie, Indonesia tak memiliki nilai tawar sebesar itu sampai bisa dikatakan juru damai Rusia-Ukraina.

Suzie menilai, Jokowi hanya menggunakan momentum Indonesia sebagai Presidensi G20 dan perang Rusia-Ukraina agar dianggap proaktif mendorong perdamaian.

Namun, Suzie pesimistis jika lawatan Jokowi ke Rusia dan Ukraina akhir Juni nanti bisa membuahkan hasil signifikan terhadap upaya damai Moskow-Kyiv.

"(Sikap Jokowi) hanya good will (Iktikad baik) karena mereka (Rusia-Ukraina) bertikai belum tentu akan datang (ke G20). Good will kan aman-aman saja, tapi tetap manut pada permintaan. Belum tentu juga Putin datang kan takut diculik atau cedera ya," kata Suzie.

"Bargaining position kita (Indonesia) sangat lemah karena tidak ada posisi tukar yang nyata. (Jokowi) hanya menunjukkan sesuai permintaan, (Presiden Volodymyr) Zelensky juga diundang sebagai good will Indonesia. Kalau negara adidaya akan tidak datang ya sedikitnya Jokowi menunjukkan good will," paparnya menambahkan

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER