Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad memicu kontroversi karena menyebut Malaysia seharusnya mengklaim Kepulauan Riau. Pernyataan ini menambah panjang daftar ocehan kontroversial Mahathir.
Sepanjang kepemimpinannya pada 1981 hingga 2003, kemudian berlanjut di tahun 2018, Mahathir kerap melontarkan pernyataan kontroversial, bahkan setelah ia turun takhta.
Berikut deret komentar eks PM itu yang menjadi sorotan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bicara di forum Melayu beberapa waktu lalu, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia seharusnya mengklaim Kepulauan Riau dan Singapura.
"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu [Malaysia], uja Mahathir, seperti dikutip The Straits Times.
Berdasarkan sejarah, memang wilayah Kesultanan Melayu di masa lampau memang meliputi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatra Barat.
Namun, sejak negara Barat datang, sejarah berubah. Inggris merebut wilayah yang kini disebut Indonesia, sementara Inggris mengklaim wilayah yang sekarang bernama Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Mahathir kemudian mengklarifikasi bahwa ia hanya hanya berusaha menunjukkan ironi bangsa Malaysia sangat khawatir usai kehilangan wilayah bebatuan kecil seukuran meja seperti Batu Puteh, tetapi biasa saja kala wilayah yang jauh lebih besar diambil.
Mahathir juga sempat memicu kontroversi karena mengakui Malaysia cukup tertinggal dari Indonesia dan Afrika pada Februari lalu.
"Saya siap menerima bahwa dari sisi pembangunan, Malaysia belakangan ini tertinggal dari Indonesia dan Vietnam," kata Mahathir di Twitter.
Ia terkejut ketika mengetahui bahwa pembangunan Malaysia berada di belakang beberapa negara Afrika.
"Kami [Malaysia] tak siap menggunakan teknologi terkini untuk mencapai efisiensi dan membatasi korupsi. Kami menolak teknologi ini karena dapat mengungkap perbuatan salah para anggota parlemen kami," ujar Mahathir.
Ia kemudian berujar, "Mereka [Afrika] berada di depan kita. Tentu saja tak perlu merasa malu karena kita disalip oleh negara Afrika."