Mal di Ukraina Terbakar Dihantam Rudal Rusia, 16 Orang Tewas
Setidaknya 16 orang tewas imbas serangan rudal Rusia yang menghantam mal di pusat kota Kremenchuk, Ukraina pada Selasa (28/6).
Kepala Layanan Darurat Ukraina, Sergiy Kruk, mengatakan tugas utama mereka membeberkan jumlah korban akibat serangan tersebut.
"Sepertinya sekarang, yang kami ketahui 16 orang tewas dan 59 mengalami luka-luka, 2 di antaranya dirawat di rumah sakit," ujar Kruk di Telegram dikutip AFP.
Ia juga mengatakan semua unit bekerja dengan intens dan berlangsung sepanjang waktu.
Kruk juga menyampaikan pihaknya akan fokus pada penyelamatan, pemindahan puing-puing, dan pemadaman kebakaran.
"Saya akan menegaskan sekali lagi: jangan abaikan peringatan udara!" jelas dia.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan serangan itu sengaja dilakukan saat jam tersibuk mal sehingga menyebabkan jumlah korban maksimum.
Pasukan Ukraina mengatakan mal terkena rudal anti-kapal Kh-22 yang diluncurkan dari pembom Tu-22 di wilayah Kursk, Rusia barat.
"Tembakan rudal di Kremenchuk menghantam daerah yang sangat sibuk yang tak memiliki hubungan dengan permusuhan," tulis wali kota Kremenchuk, Vitali Maletsky, di Facebook.
Sebuah video yang beredar menunjukkan mal dilahap api, dan puluhan penyelamat serta truk pemadam kebakaran tampak berada di luar.
Layanan darurat juga merilis foto yang menunjukkan petugas pemadam kebakaran dan penyelamat berusaha membersihkan puing-puing dari sisa-sisa bangunan.
Menanggapi serangan rudal Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buka suara.
"Serangan Rusia hari ini di pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah salah satu aksi teroris yang paling bersejarah di Eropa," kata Zelensky.
Sebelumnya, ia mengatakan lebih dari ribuan orang berada di mal saat misil Rusia menghantam.
"Mal terbakar, petugas berusaha memadamkan api. Jumlah korban tak terbayang," ucap Zelensky.
Gubernur wilayah Poltava tempat Kremenchuk berada, Dmytro Lunin, juga buka suara. Ia mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
"[Itu adalah] tindakan teror sinis terhadap penduduk sipil," kecam Lunin.
Serangan tersebut juga memicu kecaman internasional, seperti dari Amerika Serikat dan Inggris.
Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, mengatakan dunia sangat mengerikan akibat serangan Rusia.
Lihat Juga : |
"Serangan rudal Rusia hari ini, yang menghantam pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai, merupakan [serangan] terbaru dalam serangkaian kekejaman," ujar Blinken.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan tersebut menunjukkan kekejaman dan barbarisme Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Pengeboman Rusia di pusat perbelanjaan Kremenchuk adalah kekejian," kata Johnson.
Ia kemudian berkata, "Kami turut berbela sungkawa bagi keluarga korban, dan kemarahan dalam menghadapi kekejaman seperti itu."
(isa/bac)