Trump Sempat Ngamuk ke Sopir yang Larang Ikut Demo Rusuh di Capitol

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 12:10 WIB
Kesaksian orang dekat Donald Trump semakin meyakinkan publik AS bahwa sang eks presiden terlibat dan menyulut kerusuhan di Gedung Capitol.
Kesaksian orang dekat Donald Trump semakin meyakinkan publik AS bahwa sang eks presiden terlibat dan menyulut kerusuhan di Gedung Capitol. (Foto: AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat marah kepada sopir dinasnya lantaran dilarang ikut demonstrasi pendukungnya di Gedung Capitol pada Januari 2021 lalu yang berujung rusuh.

Demonstrasi yang berbuntut penyerangan ke Gedung Capitol itu berlangsung memprotes hasil pemilihan presiden 2020 yang dinilai Trump dan pendukungnya curang. Massa pendukung Trump pun akhirnya merangsek masuk Gedung Capitol saat Kongres AS tengah mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden dalam pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut kesaksian seorang ajudan Trump, Cassidy Hutchinson, sang presiden kala itu bahkan sampai meraih kemudi limusinnya sambil berdebat dengan sopirnya. Ia mengatakan Trump mendesak untuk diantarkan ke Capitol usai menggelar pidato di dekat Gedung Putih.

"Saya presiden dan saya akan datang, bawa saya ke Capitol sekarang," kata Trump, menurut Hutchinson dalam sidang penyelidikan serangan Capitol Komite Kongres AS pada Rabu (29/6).

Hutchinson, Asisten Kepala Staf Presiden era Trump, merupakan figur sentral dalam pemerintahan dan mampu memberikan kesaksian pertama tentang aktivitas presiden salam menjabat di Gedung Putih.

Hutchinson mengatakan bosnya, Mark Meadows, sempat mengisyaratkan bahwa ia tahu kalau kerusuhan Capitol akan terjadi.

Ia mengingat Meadows mengatakan "segalanya mungkin menjadi sangat, sangat buruk, pada 6 Januari" empat hari sebelum kerusuhan terjadi.

Panel kongres telah menghabiskan waktu satu tahun untuk menyelidiki kerusuhan 6 Januari 2021 yang menghentikan sementara sertifikasi hasil pemilihan presiden oleh Kongres.

Dalam sidang sebelumnya, panel Kongres AS telah meyakini Trump dan klaimnya tentang kecurangan pilpres 2020 menyulut penyerangan Gedung Capitol Januari 2021.

Ketua panel yang dibentuk Kongres untuk menyelidiki kerusuhan Gedung Capitol itu pun menganggap penyeranganyang akhirnya menewaskan 5 orang dan ratusan lainnya terluka sebagai bentuk "upaya kudeta" agar tetap bisa berkuasa.

"Presiden Trump memanggil massa, mengumpulkan massa, dan menyulut api serangan ini," kata wakil ketua panel tersebut dari Partai Republik, Liz Cheney, dalam pidato pembukaannya di sesi pertama pemaparan hasil penyelidikan pada Kamis (9/6).

Beberapa menit sebelumnya, ketua komite tersebut, politikus Demokrat Bennie Thompson, juga menuduh Trump "berada di pusat konspirasi ini."

"6 Januari adalah puncak dari upaya kudeta--sebuah upaya kurang ajar, seperti yang dikatakan seorang perusuh tak lama setelah 6 Januari--untuk menggulingkan pemerintah. Kerusuhan ini bukan kebetulan," katanya seperti dikutip AFP.

"Para perusuh bertindak atas dorongan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk berbaris di Kongres dan memblokir transfer kekuasaan resmi oleh anggota parlemen ke pemerintahan Joe Biden," tambahnya.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER