Rusia Tarik Pasukan dari Pulau Ular: Iktikad Baik demi Ekspor Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 18:14 WIB
Rusia menarik pasukan dari Pulau Ular, Ukraina. Mereka menyatakan penarikan pasukan ini merupakan iktikad baik agar Ukraina bisa mengekspor produk agrikultur.
Rusia menarik pasukan dari Pulau Ular, Ukraina. Mereka menyatakan penarikan pasukan ini merupakan iktikad baik agar Ukraina bisa mengekspor produk agrikultur. (AFP/Ivan Shlamov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular, Ukraina, pada hari ini, Kamis (30/6). Mereka menyatakan penarikan pasukan ini merupakan simbol iktikad baik agar Ukraina bisa mengekspor produk agrikultur.

"Pada 30 Juni, sebagai iktikad baik, angkatan bersenjata Rusia merampungkan tugasnya di Pulau Ular dan menarik garnisun di sana," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip AFP.

Kemhan Rusia menegaskan penarikan ini membuktikan kepada dunia bahwa "Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membangun koridor kemanusiaan guna mengirimkan produk agrikultur dari Ukraina."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia mengambil keputusan ini setelah Ukraina menggempur pasukan Negeri Beruang Merah di pulau yang terletak di Laut Hitam itu.

Moskow menegaskan bahwa "bola sekarang berada di tangan Ukraina." Menurut mereka, Ukraina tak kunjung membersihkan kawasan itu dari ranjau darat.

Di sisi lain, Ukraina merayakan kepergian pasukan Rusia ini. Penasihat kepresidenan Ukraina, Andryi Yermak, pun memuji angkatan bersenjata negaranya.

"KABOOM! Tak ada lagi tentara Rusia di Pulau Ular. Angkatan Bersenjata kami hebat," kata Yermak melalui Twitter.

Komando militer Ukraina selatan kemudian mengumumkan bahwa pasukan Rusia "mengevakuasi sisa granisunnya dengan tergesa" dari pulau itu "akibat serangan rudal dan artileri kami."

Selama invasi Rusia di Ukraina, Pulau Ular menjadi sorotan karena merupakan salah satu kawasan jalur lalu lintas ekspor gandum dari negara itu.

Ukraina menuding Rusia mencuri gandum dari sejumlah unit penyimpanan, termasuk di Pulau Ular. Pencurian itu lantas memicu kekurangan pangan global.

(has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER