Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow hingga ketegangan antar umat Hindu-Muslim yang kembali memanas di India menjadi sorotan berita internasional pada Kamis (30/6).
Perkembangan invasi Rusia ke Ukraina juga tak luput dari perhatian. Berikut kilas berita internasional kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Rusia Vladimir Putinmengaku bahagia dikunjungi Presiden Joko Widododi Moskow, Rusia, Kamis (30/6).
Kedatangan Jokowi yang membawa misi perdamaian antara Ukraina-Rusia ini disambut hangat oleh Putin.
"Saya sangat senang melihat Anda di Rusia, di Moskow. Saya tahu ini adalah kunjungan pertama Anda ke negara kita. Selamat datang, Mr President," ungkap Putin dalam keterangan resminya.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Moskow, Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Pertemuan ini bertujuan membawa pesan perdamaian bagi Ukraina dan Rusia yang masih memanas.
Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," kata Jokowi dalam konfrensi pers di Rusia, Kamis (30/6).
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta mengklarifikasi terkait laporan bahwa 149 buruh migran Indonesia meninggal di Pusat Tahanan Imigrasi (DTI) Sabah.
Melalui pernyataan di jejaring sosial pada Selasa (28/6), Kedubes Malaysia menegaskan bahwa angka 149 buruh itu tak semuanya warga Indonesia.
"[Angka] 149 adalah jumlah keseluruhan warga negara asing (WNA) yang meninggal dunia sejak 2021 hingga bulan Juni 2022," demikian pernyataan resmi Kedubes Malaysia.
Lihat Juga : |
Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular, Ukraina, pada hari ini, Kamis (30/6). Mereka menyatakan penarikan pasukan ini merupakan simbol iktikad baik agar Ukraina bisa mengekspor produk agrikultur.
"Pada 30 Juni, sebagai iktikad baik, angkatan bersenjata Rusia merampungkan tugasnya di Pulau Ular dan menarik garnisun di sana," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip AFP.
Kemhan Rusia menegaskan penarikan ini membuktikan kepada dunia bahwa "Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membangun koridor kemanusiaan guna mengirimkan produk agrikultur dari Ukraina."
Warga Hong Kong mengeluhkan terlalu banyak bendera China yang dipasang di puluhan rumah demi menyambut kedatangan Presiden Xi Jinping ke wilayah itu, Kamis (30/6).
Tony Chan, seorang pekerja di sebuah perkebunan, menilai penyambutan Xi Jinping berlebihan karena hampir di setiap tangga luar bangunan dipenuhi bendera-bendera kecil yang melambangkan negara China.
"Itu tidak perlu dan terlalu berlebihan," katanya seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/6).