Sementara itu, seseorang yang mengaku merupakan guru Kim Jong Un mengatakan pemimpin Korut tersebut suka bercanda dan bahkan menoleransi dirinya diejek.
"Jika saya melihat ke belakang, saya melihat pria muda Asia yang ramah dan lembut," kata sang guru, Michel Riesen, kepada NBC News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riesen mengaku merupakan guru kelas Un Pak, nama Kim Jong Un saat bersekolah, pun mengajarkan pria itu bahasa Jerman dan matematika.
"Dia memiliki selera humor yang baik. Kami sempat tertawa bersama," tutur Riesen.
Sementara itu, kehidupan Kim di Eropa dipenuhi dengan berbagai macam libur. Ia pernah berolahraga ski di pegunungan Alpen, pergi ke EuroDisney di Paris, dan berenang di Sungai Riviera Prancis.
![]() |
Namun, seorang mantan ajudan Kim Jong Il mengatakan bahwa hidup dalam pengasingan membuat Kim Jong Un stres dan mudah marah.
"Dia stres dan tak memiliki teman sebaya untuk diajak bermain. Hanya ada orang dewasa yang mengajari dan bermain bersamanya," kata mantan ajudan Kim, Lee Yong-guk, kepada ABC News.
"Sikapnya meledak-ledak. Saat ia marah, dia bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya," tutur Lee.
Menurut Lee, saudara laki-laki Kim Jong Un, Kim Jong Nam, mendapat perlakuan yang lebih baik oleh ayah mereka. Sementara itu, keberadaan Kim Jong Un malah dirahasiakan.
"Dia mudah marah. Dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Dia tidak merasa bersalah kepada orang lain. Dia melakukan apapun yang dia mau. Dia bakal berteriak kepada perempuan. Dia seperti itu," kata Lee seperti dikutip dari ABC News.
Lee juga bercerita bahwa Kim memiliki sikap mudah marah sejak kecil. Lee mengatakan, Kim Jong Un kecil pernah "mengelilingi lapangan dan taman bunga, kemudian jatuh karena menghancurkan barang-barang."
(bac/pwn/bac)