RS Tempat Shinzo Abe Dirawat Punya Reputasi Bagus di Jepang
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kini tengah mendapatkan perawatan darurat usai ditembak di bagian dada dan leher pada Jumat (8/7).
Ia dibawa ke RS Universitas Kedokteran Nara dengan menggunakan helikopter dari lokasi penembakan di salah satu jalan di kota Nara, di wilayah barat Jepang.
Abe disebut dalam kondisi kritis dan mengalami henti jantung, serta tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Meski demikian, PM Jepang Fumio Kishida mengatakan dokter tengah mengupayakan segala cara untuk menyelamatkan nyawa Abe.
RS tempat Abe mendapatkan penanganan darurat sendiri dikenal memiliki salah satu sekolah kedokteran terbaik di Jepang, dengan sekolah kedokteran yang didirikan pada 1945.
Sementara rumah sakitnya, berdasarkan Newsweek, menempati urutan ke-92 dari dari 142 di Jepang.
Mengutip Times Higher Education, rumah sakit di Universitas Kedokteran Nara adalah rumah sakit dengan fungsi khusus, dengan spesialisasi Pusat Penanganan Kritis dan Darurat Lanjutan, perawatan pasca dan pra-melahirkan, bagian rawat anak, serta Pusat Penyakit Menular.
Selain itu, departemen bedah sarafnya pun diketahui sebagai salah satu yang paling terkenal di Jepang.
Shinzo Abe Ditembak di Dada
Abe ditembak di bagian dada dan leher dari belakang oleh pelaku, seorang pria berusia 42 tahun yang merupakan warga Nara.
Pelaku langsung ditangkap polisi, sesaat setelah menembak Abe. Ia tak memberikan perlawanan ketika ditangkap.
Menurut keterangan polisi, pelaku yang merupakan mantan pasukan bela diri Angkatan Laut Jepang menembak Shinzo Abe karena tidak puas dengannya, seperti dikutip dari NHK.
Pelaku yang bernama lengkap Tetsuya Yamagami ini juga mengakui sengaja menembak Abe untuk membunuhnya.
Penembakan tergolong jarang terjadi di Jepang. Pasalnya, Negeri Matahari Terbit itu punya hukum yang ketat soal kepemilikan senjata.
Abe menjadi PM Jepang empat kali beruntun. Periode pertamanya berlangsung dari 2006-2007, sementara periode keduanya berlangsung dari 2012 hingga 2014.
Pada 2014, Abe kembali melanjutkan jabatannya hingga tahun 2017. Ia mundur setelah menjalani periode ke-4 pada 2020.
(vws)