Pemerintah Shanghai, China meminta warganya untuk berbagi foto, video, dan cerita lockdown yang 'menghangatkan hati'.
Cerita-cerita tersebut menjadi bagian dari kampanye pemerintah yang meminta masyarakat untuk berbagi kisah menyentuh tentang pandemi Covid-19.
"Kampanye untuk menceritakan kisah epidemi, menyebarkan budaya relawan, dan mewarisi nilai-nilai solidaritas, persahabatan, dan saling membantu," tulis surat kabar lokal, Wen Hui Bao, melansir Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar itu mencontohkan video menyentuh dari sekelompok orang yang menyumbangkan persediaan makanan untuk orang lanjut usia.
Warga diminta untuk mengirimkan materi melalui aplikasi WeChat hingga akhir bulan Juli. Cerita terbaik akan dipamerkan untuk publik mulai Agustus mendatang.
Sebagaimana diketahui, Shanghai mulai memberlakukan lockdown sejak April lalu. Penguncian wilayah membuat jutaan penduduk terkurang di rumah selama sekitar dua bulan.
Penyensoran online juga diintensifkan saat penduduk mengeluh tentang kurangnya makanan dan persediaan medis, pemindahan paksa pasien Covid-19 ke fasilitas karantina, dan penegakan aturan yang sering kali tidak konsisten dari pemerintah.
Setelah lockdown selama dua bulan, Shanghai mulai kembali normal pada awal Juni. Meski begitu, penduduk masih harus terus menjalankan tes rutin untuk memasuki ruang publik.
Banyak bangunan dan apartemen yang kembali ditutup akibat transmisi baru.
(asr)