Siapa Tetsuya Yamagami Pembunuh Shinzo Abe?

CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2022 14:01 WIB
Tetsuya Yamagami sempat mengalami masa kecil buruk akibat kelompok keagamaan yang diikuti sang ibu.
Tetsuya Yamagami pembunuh Shinzo Abe. (via REUTERS/KYODO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Tetsuya Yamagami jadi sorotan setelah ia menembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hingga meninggal dunia.

Yamagami diketahui membunuh Abe menggunakan senjata api rakitan. Senjata itu memiliki panjang 40 sentimeter dengan lebar 20cm.

Sebagaimana dilansir CNN, Yamagami memiliki 'dendam kesumat' terhadap sebuah kelompok keagamaan yang ia percaya berhubungan dengan Abe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarga saya masuk ke organisasi [keagamaan] itu dan hidup kami menjadi semakin sulit setelah mendonasikan uang ke organisasi itu," kata Yamagami kepada pihak kepolisian pada Jumat (8/7), dikutip dari The Asahi Shimbun.

"Saya ingin menargetkan pejabat tinggi organisasi itu, tetapi sulit. Jadi, saya menyasar Abe karena saya percaya dia berhubungan [ke organisasi itu]. Saya ingin membunuhnya," lanjut Yamagami.

Yamagami merupakan pria asal Kota Nara berusia 41 tahun. Ia tinggal di sebuah apartemen yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Stasiun Kereta Kintetsu Yamato-Saidaiji di Nara.

[Gambas:Video CNN]

Menurut kerabat Yamagami yang tinggal di Prefektur Osaka, Yamagami sempat mengalami masa kecil buruk akibat kelompok keagamaan yang diikuti ibunya.

The Asahi Shimbun melaporkan, Yamagami kecil tinggal bersama orang tua, satu kakak laki-laki, dan satu adik perempuan.

Keluarga Tetsuya Yamagami

Ayah Yamagami memiliki perusahaan konstruksi tetapi meninggal dunia saat ia masih kecil.

Sementara itu, ibu Yamagami mengambil alih perusahaan. Namun, sang ibu kemudian menjadi anggota kelompok keagamaan dan mendonasikan banyak yang ke organisasi itu.

Melihat kondisi ini, kerabat Yamagami menilai sang ibu mencoba mencari jawaban atas kehidupan lewat organisasi keagamaan.

"Dia adalah janda, dan saya pikir dia merasa tak yakin akan masa depan keluarganya," kata kerabat itu.

Setelah ibu Yamagami fokus pada organisasi keagamaan, kerabat itu mengaku mulai mendapatkan telepon dari Yamagami bersaudara karena "Kami tidak memiliki makanan di rumah."

Pria tersebut kemudian memberikan uang kepada mereka untuk hidup. Kerabat itu juga beberapa kali memberikan makanan kepada mereka.

Beranjak dewasa, Yamagami bersekolah di sebuah SMA 'elite' di Prefektur Nara. Kategori ini disematkan karena kebanyakan lulusan di SMA itu diterima di universitas yang bagus.

Setelah lulus SMA, Yamagami masuk ke sekolah teknik.

Yamagami juga diketahui merupakan anggota Angkatan Laut Jepang selama tiga tahun. Ia masuk ke badan tersebut sejak 2002.

Informasi ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat yang dekat dengan Kementerian Pertahanan.

Karier di AL hingga Keluar Dinas

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER