Yamagami masuk dalam Angkatan Laut pada tahun yang sama perusahaan keluarganya dideklarasikan bangkrut.
Dari pengalamannya di Angkatan Laut Jepang, Yamagami memiliki kemampuan untuk merakit dan menyembunyikan senjata api.
Berdasarkan penggeledahan kepolisian di apartemennya, mereka menemukan dan menyita beberapa senjata api yang mirip dengan yang digunakan Yamagami dalam pembunuhan Abe. Kepolisian juga menemukan beberapa bahan peledak, objek berbentuk tabung, dan komputer pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas juga menyita beberapa buku dan catatan dari rumah orang tua Yamagami di Nara.
Selain bekerja di Angkatan Laut, Yamagami sempat bekerja di agen kepegawaian di Prefektur Osaka. Ia mengoperasi truk garpu (forklift) di sebuah gudang di Prefektur Kyoto.
Seorang petugas di agen itu mendeskripsikan Yamagami sebagai seseorang yang pendiam.
"Dia jarang berbicara dan tidak menghabiskan waktu dengan orang-orang di dekatnya. Dia memakan makan siangnya sendirian di mobil," kata petugas itu.
Namun, sekitar satu setengah tahun bekerja, Yamagami mulai mengabaikan prosedur pekerjaan, kata pemimpin perusahaan itu.
Pada Maret tahun ini, Yamagami bertengkar dengan seorang koleganya karena diingatkan untuk mematuhi prosedur.
Setelah konflik itu, Yamagami mulai jarang masuk kerja. Ia beberapa kali mengaku mengalami masalah jantung.
Yamagami kemudian memutuskan mengundurkan diri pada April lalu dengan alasan masalah kesehatan.
(pwn/bac)