Jepang berencana menggelar pemakaman kenegaraan besar-besaran untuk mengantar kepergian mantan perdana menteri Shinzo Abe yang meninggal dunia usai ditembak pada pekan lalu.
Berdasarkan laporan kantor berita NHK yang dirujuk Reuters, prosesi pemakaman itu akan digelar pada musim gugur mendatang.
Sejumlah sumber mengatakan kepada Japan Times bahwa mereka akan mengundang delegasi dari berbagai negara dalam prosesi skala besar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengakui bahwa rencana pemakaman PM terlama di Jepang ini memang sedang digodok serius di dalam pemerintahan.
"Mantan perdana menteri ini meraih banyak pencapaian hebat. Kami harus mempertimbangkan secara matang tanggapan kami untuk memberikan penghormatan kepadanya," ujar Matsuno.
Ia kemudian berkata, "Belum ada yang diputuskan saat ini. Kami akan mendiskusikan pengaturan pemakaman ini berdasarkan pengalaman masa lalu dan keinginan keluarga."
Jika benar terselenggara, sejumlah sumber pemerintahan menganggap prosesi ini sekaligus bisa menjadi kesempatan untuk melancarkan "diplomasi pemakaman."
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan inisiatif Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka yang digagas Abe.
Jepang sebenarnya sudah menggelar pemakaman untuk Abe pada Selasa (12/7). Hingga kini, belum diketahui detail prosesi pemakaman kenegaraan yang dimaksud.
Namun, sepanjang sejarah setelah perang, Jepang baru sekali menggelar pemakaman kenegaraan untuk mantan PM.
Pemakaman penghormatan itu digelar untuk Shigeru Yoshida, mantan PM Jepang yang menorehkan sejarah ketika menandatangani kesepakatan damai San Francisco.