Polisi Ungkap Identitas Pelaku Penembakan di Mal Indiana AS

Polisi mengungkapkan identitas pria bersenjata yang membunuh tiga orang di pusat perbelanjaan dekat Indianapolis, AS, pada akhir pekan. Pria itu disebut warga lokal yang berusia 20 tahun.

Pria bersenjata itu disebut memiliki catatan kenakalan ketika remaja, tapi tidak ada sejarah kriminal ketika sudah memasuki usia dewasa hingga penembakan di pusat perbelanjaan.

Seperti diberitakan Reuters pada Senin (18/7), Kepala Polisi Greenwood Jim Ison mengatakan pria bersenjata itu memiliki dua senapan dan pisol dengan beberapa magazines dan lebih dari 100 butir amunisi.

Jim Ison juga mengatakan aksi pria bersenjata tersebut menewaskan tiga orang dan dua orang lainnya terluka. Empat korban diidentifikasi perempuan, salah satunya berusia 12 tahun, dan satunya lagi laki-laki.

Dalam waktu bersamaan, seorang pria yang sedang berada di mal tersebut menembak pembunuh tiga orang di mal tersebut. Berdasarkan keterangan polisi, pria yang disebut orang baik itu berada di sana bersama pacarnya.

Wali Kota Indiana Mark Myers berterima kasih kepada pria berusia 22 tahun yang sedang berjalan di sana dan menghentikan aksi si penembak.

"Kami tahu seseorang yang kami sebut 'Orang Samaria yang Baik' mampu menembak penyerang dan menghentikan pertumpahan darah lebih lanjut. Orang ini menyelamatkan nyawa malam ini," lata Mark Myers.

"Saya berterima kasih atas tindakan cepat dan kepahlawanannya."

Lihat Juga : Aksi Brutal Pelaku Berondong Massa Parade di AS dari Atap Gedung

Penembakan itu terjadi beberapa pekan setelah Gubernur Indiana Eric Holcomb menandatangani Undang-Undang yang mencabut persyaratan izin pistol negara bagian.

Sehingga, siapa pun kini yang berusia 18 tahun atau lebih yang tidak dilarang secara hukum memiliki senjata api dapat membawa pistol tersembunyi di depan umum.

Namun, undang-undang itu bertentangan dengan kebijakan Simon Property Group, pemilik Greenwood Park Mall, yang melarang kepemilikan senjata di propertinya. Perusahaan yang berbasis di Indianapolis tidak dapat dimintai komentar pada Senin (18/7).