China Latihan Militer Besar-besaran di LCS Usai AS Kirim Kapal Induk

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 21:38 WIB
China menggelar latihan militer besar-besaran di wilayah sengketa di Laut China Selatan, beberapa hari setelah kapal induk AS berlayar di perairan tersebut.
China menggelar latihan militer besar-besaran di wilayah sengketa di Laut China Selatan, beberapa hari setelah kapal induk AS berlayar di perairan tersebut. (Antara Foto/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menggelar latihan militer besar-besaran di wilayah sengketa di Laut China Selatan, beberapa hari setelah kapal induk Amerika Serikat berlayar di perairan tersebut.

Administrasi Keamanan Maritim (MSA)Hainan mengumumkan bahwa China menyelenggarakan latihan militer itu sejak akhir pekan lalu hingga besok, Rabu (20/7), di KepulauanParacel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diberitakan Radio Free Asia, latihan militer berlangsung di wilayah seluas 100 ribu kilometer persegi di wilayah timur Pulau Hainan.

Paracel sendiri merupakan kepulauan diLCS yang disengketakan China dengan Taiwan dan Vietnam. Namun, wilayah itu dikendalikan sepenuhnya oleh Beijing.

Pengumuman itu muncul setelah kapal induk Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, berlayar di dekat Kepulauan Spratly beberapa waktu lalu. Kapal penghancur AS juga berlayar di wilayah itu berturut-turut.

Pada Rabu (13/7), kelompok kapal Ronald Reagan memasuki wilayah LCS untuk pertama kalinya pada tahun ini.

Ronald Reagan berlayar di sekitar Kepulauan Spratly pada waktu yang sama kala kapal penghancur AS, USS Benfold, melakukan operasi kebebasan berlayar (FONOP)di LCS dua kali berturut-turut.

Armada ke-7 AS menyatakan bahwa pelayaran kapal induk Washington di LCS merupakan operasi rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik.

"Keberadaan kami di Laut China Selatan menunjukkan komitmen Amerika untuk Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas," kata Komandan USS Ronald Reagan, Kapten Fred Goldhammer, dalam pernyataan itu.

[Gambas:Video CNN]

Namun, China menilai misi AS tersebut sebagai pelanggaran. Media pemerintah China menilai aktivitas AS tersebut sebagai "peningkatan provokasi."

Beberapa analis China juga memperingatkan kemunculan "konflik yang tak diinginkan."

Pakar militer Song Zhongping mengatakan kepada Global Times, AS "ingin memprovokasi China sesuai kepentingan pribadinya, menimbulkan krisis, dan meningkatkan tensi untuk tujuan strategis yakni mengendalikan China."

(pwn/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER