Parlemen Sri Lanka Mulai Pemilihan Presiden Baru Gantikan Rajapaksa

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2022 13:25 WIB
Ilustrasi. Parlemen Sri Lanka memulai proses pemungutan suara untuk memilih presiden baru pengganti Gotabaya Rajapaksa pada hari ini, Rabu (20/7). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Parlemen Sri Lanka memulai proses pemungutan suara untuk memilih presiden baru pengganti Gotabaya Rajapaksa pada hari ini, Rabu (20/7).

Sekretaris jenderal parlemen, Dhammika Dasanayake, membunyikan lonceng sebagai tanda pemilihan umum dimulai.

Sebanyak 225 anggota parlemen akan memilih tiga kandidat pengganti Rajapaksa, presiden yang kabur dan mengundurkan diri pada pekan lalu, di tengah desakan warga yang menganggapnya tak becus mengatasi krisis ekonomi.

AFP melaporkan, salah satu dari tiga kandidat yang bertarung dalam pemilihan presiden SriLanka pada hari ini adalah perdana menteri sekaligus plt presiden, Ranil Wickremesinghe.

Ada pula mantan menteri pendidikan, Dullas Alahapperuma, dan pemimpin aliran kiri, Anura Dissanayake.

Wickremesinghe dianggap sebagai kandidat terkuat karena merupakan sosok kuat di partai berkuasa, Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP).

Meski demikian, rakyat menolak Wickremesinghe, yang mereka anggap masih kroni Rajapaksa. Sebelum Rajapaksa kabur, Wickremesinghe juga sempat menyatakan bakal mengundurkan diri.

Namun kemudian, Rajapaksa menyerahkan kekuasaan sementara kepada Wickremesinghe. Berdasarkan konstitusi, PM memang seharusnya mengambil alih jabatan jika presiden tidak ada.

Alahapperuma juga berasal dari partai berkuasa. Ia menjalin perjanjian dengan pemimpin oposisi, Sajith Premadasa.

Premadasa akan mendukung Alahapperuma dalam pemilihan hari ini. Jika Alahapperuma menang, ia akan menjadikan Premadasa perdana menteri. Mereka pun bakal membentuk pemerintahan gabungan.

Sementara itu, kandidat ketiga, Dissanayake, merupakan pemimpin partai aliran kiri JVP atau Front Pembebasan Rakyat, yang hanya memiliki tiga anggota parlemen.

Presiden baru Sri Lanka sendiri bakal memerintah sampai pada 2024, untuk mengisi kekosongan kekuasaan setelah pengunduran diri Rajapaksa.

(pwn/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK