Kawanan Monyet 'Pencopet' Serbu Kota di Jepang Lukai 42 Orang

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2022 13:37 WIB
Kota Yamaguchi, Jepang, tengah kelimpungan menghadapi serangan kawanan monyet pencopet yang telah melukai 42 orang dalam beberapa pekan terakhir. (Foto: StokPic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kawanan monyet 'pencopet' menyerbu dan menyerang puluhan orang di Kota Yamaguchi, Jepang sejak awal Juli lalu. Hingga kini, setidaknya 42 orang terluka akibat serangan monyet tersebut.

Pihak berwenang di Kota Yamaguchi sampai harus mengerahkan senjata penenang guna mengantisipasi dan menghadapi serangan monyet-monyet tersebut yang mulai berlangsung pada 8 Juli lalu.

"Seluruh Kota Yamaguchi dikelilingi oleh pegunungan dan bukan hal aneh melihat monyet di jalanan. Namun, jarang [bagi saya] melihat serangan monyet sebanyak ini dalam jangka waktu berdekatan," kata seorang pejabat departemen agrikultur di kota itu kepada AFP.

"Awalnya, hanya anak-anak dan perempuan yang diserang. Namun, lansia dan pria dewasa juga turut menjadi sasaran serangan (monyet) belakangan," ujarnya lagi.

Pejabat tersebut juga mengatakan korban mengalami luka ringan akibat cakaran dan gigitan monyet. Namun, pihak berwenang harus menggunakan senjata penenang untuk mengatasi serangan monyet ini, setelah perangkap mereka gagal.

Pihak berwenang juga masih belum mengetahui pasti apakah serangan ini dilakukan oleh kawanan monyet atau hanya satu monyet yang agresif.

Sebagaimana diberitakan AFP, kawanan monyet "pencopet" sebenarnya umum Jepang. Di beberapa daerah, kawanan monyet ini bahkan dianggap sebagai hama karena kerap masuk ke rumah hingga kebun warga dan mencuri buah-buahan hingga makanan lainnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, serangan kawanan monyet juga terus menjadi tajuk utama media Jepang. Sebagian warga terutama di daerah pegunungan juga terus mengeluhkan invasi kawanan monyet ke lingkungan perumahan hampir setiap hari.

"Saya mendengar suara tangisan dari lantai bawah, jadi saya buru-buru turun. Lalu, saya melihat seorang monyet membekuk anak saya," kata seorang ayah kepada media lokal Mainichi Shimbun.



(pwn/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK