16 WNI Tinggal di Daerah Terdampak Gempa M 7,1 Filipina

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 21:14 WIB
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,1 di Filipina.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,1 di Filipina. (Foto: Manman Dejeto / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI) tinggal di daerah yang ikut terdampak gempa Filipina, yakni Provinsi Abra dan Ilocos Norte.

"Ada 16 WNI (di sana)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizasyah mengatakan pihak Kemlu RI terutama Kedutaan Besar RI di Manila terus memantau kondisi WNI di daerah pusat gempa dan seketiranya. Sampai saat ini, tidak ada WNI menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,1 itu. 

"Terkait WNI sudah di cek dengan simpul-simpul masyarakat di sana, kondisi mereka baik," tuturnya ketika ditanya soal kondisi WNI di daerah tersebut.

Sebagaimana diberitakan Reuters, gempa bermagnitudo 7,1 melanda wilayah utara Pulau Luzon, Filipina, pada hari ini.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, pihak berwenang menyampaikan magnitudo gempa mencapai 7,3. Namun, angka itu kemudian diturunkan menjadi magnitudo 7,1.

Menteri Dalam Negeri Filipina, Benjamin Abalos, menyampaikan empat orang tewas akibat gempa ini. Sebanyak dua korban berada di Provinsi Benguet, satu di Provinsi Abra, dan satu di provinsi lain.

Sebanyak 60 orang juga terluka akibat gempa itu, ujar Abalos.

Abalos juga menyampaikan sebanyak 173 bangunan rusak, pun 58 tanah longsor dilaporkan setelah gempa terjadi.

Filipina sendiri dilanda gempa dengan kekuatan besar pada pagi. Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), titik gempa berada 11 km di tenggara Kota Dolores, dengan kedalaman 10 km.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) melaporkan gempa itu melanda Kota Tayum, Provinsi Abra pada pukul 08.43 waktu setempat, dikutip dari CNN Filipina.

Provinsi Abra sendiri merupakan wilayah yang berada di utara Filipina dengan penduduk hampir mencapai 250 ribu orang.

Sementara itu, Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. berencana segera terbang ke Abra, begitu dia diizinkan untuk melakukannya, kata Istana Kepresidenan.

"Dia akan segera terbang ke daerah itu segera setelah 'kepastian' diberikan," kata Sekretaris Pers Trixie Cruz-Angeles dalam jumpa pers.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER