Yoon dan Jokowi juga meneken Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)
Yoon mengatakan Kota Sejongbisa menjadi referensi yang baik bagi Indonesia untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Kota Sejong merupakan ibu kota administratif Korsel. Kota Sejongterletak terletak sekitar 112 kilometer dari Ibu Kota Seoul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengalaman Korea Selatan dalam pembangunan Kota Sejong bisa dijadikan referensi yang baik bagi Indonesia," kata Yoon saat konferensi bersama Jokowi.
Rencana pemindahan ibu kota dari Seoul ke Sejong sudah muncul sejak 2002. Proses pembangunan dan pemindahan Ibu Kota dari Seoul ke Sejong resmi dimulai pada 2005. Pemindahan ini dengan ditandai pengesahan Undang-Undang Khusus tentang Pembangunan Kota Administratif.
Selain IKN, Korsel-RI juga meneken protokol perubahan MoU antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea tentang kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
MoU antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang kerja sama maritim juga disepakati.
Dalam pertemuannya, Jokowi dan Yoon juga turut membahas sejumlah isu kawasan dan global yang menjadi perhatian kedua negara.
Yoon menegaskan Korsel siap membantu Ukraina dalam situasi perang.
Yoon juga memaparkan RI dan Korsel bekerja sama secara intensif terkait situasi di Ukraina, terutama soal krisis pangan dan energi dampak dari konflik di negara eks Uni Soviet itu.
Yoon dan Jokowi juga memandang ancaman nuklir Korea Utara mengkhawatirkan lantaran bisa merusak stabilitas dan keamanan kawasan, bahkan dunia.
"Kami punya pandangan yang sama bahwa ancaman rudal dan nuklir dari Korea Utara mengkhawatirkan," ujar Yoondalam konferensi pers bersama Jokowi yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Ia kemudian berujar, "Kami sepakat berupaya dapat untuk menyatukan masyarakat internasional dalam menghadapi hal tersebut."
(rds)