Setelah mengunjungi Jepang, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan pada Kamis (28/7). Di Korsel, Jokowi bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol.
Usai pertemuan tersebut, Yoon menegaskan kedua negara bertekad melanjutkan kerja sama pembuatan jet tempur KF-21 Boramae. Namun, Jokowi tak menyinggung sama sekali soal KF-21, jet buatan Korsel yang dalam produksinya bekerja sama dengan Indonesia.
Selain itu, Jokowi dan Yoon menandatangani amendemen nota kesepahaman (MoU) terkait pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini akan menjadi fondasi bagi perusahaan Korea Selatan untuk berkontribusi besar pada pembangunan infrastruktur, sistem pemerintah berbasis elektronik atau smart city di ibu kota baru di Indonesia," kata Yoon.
Tak hanya itu, Jokowi menyatakan Indonesia dan Korsel telah memulai kerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara. Beberapa kerja sama tersebut yakni sistem penyediaan air minum dan pembangunan capacity building.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa Korsel memberikan hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.
Korsel juga sepakat membantu pembangunan instalasi pengolahan limbah cair di IKN Nusantara.
Dari segi investasi, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, yang turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan itu, mengatakan Hyundai Motor Group tertarik untuk berinvestasi di calon ibu kota baru RI tersebut. Hyundai juga berencana melakukan ekspansi mobil listrik dan RND di Indonesia.
Kementerian Investasi RI juga menandatangani MoU dengan perusahaan pembuat besi Korsel, POSCO. Bahlil mengklaim POSCO berminat untuk berinvestasi di IKN.
(pwn/bac)