Rusia dan Korea Utara, selaku sekutu dekat China, kompak mengutuk kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Kremlin menyatakan lawatan ketua DPR AS ke Taiwan merupakan provokasi. Mereka lalu menyatakan solidaritas penuh terhadap China.
Pemerintah Korea Utara juga tak jauh berbeda. Mereka menyatakan lawatan Pelosi sebagai intervensi kurang ajar AS dalam urusan internal China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari jelang kunjungan Pelosi, pemerintah China mewanti-wanti warga Taiwan, mereka abai. Salah satu warga Taiwan menilai peringatan itu cuma ancaman verbal.
"Itu cuma ancaman verbal dan intimidasi, jadi kali ini saya cukup tenang," kata warga Taiwan, Chen Ye-chen, dikutip Reuters pada Kamis (28/7) lalu.
Beberapa warga Taiwan mengaku sudah terbiasa dengan China yang kerap mengeluarkan peringatan semacam itu.
Komando Pangkalan Militer China di wilayah timur dekat Taiwan mengancam siap memusnahkan semua musuh asing yang berani memasuki Selat Taiwan tanpa izin.
Mereka merilis video di media sosial China, Weibo, pada Senin (1/8). Hari itu juga bertepatan dengan peringatan 95 tahun Tentara Pembebasan Rakyat.
"Kami akan mengubur semua musuh yang menyerang wilayah kami," bunyi teks yang menyertai rekaman itu, dikutip AFP.
Mereka juga menuliskan, "Kami siap tempur. Maju ke medan perang bersama dan memenangkan pertempuran."
Dalam rekaman itu, terlihat tentara China yang siap tempur dengan penggambaran seperti peluncuran rudal, pendaratan amfibi, dan pertunjukan kekuatan lain.
Pada Selasa malam, juru bicara Kemhan China, Wu Qian, mengatakan tentara mereka dalam siaga tinggi. Ia juga menyatakan pasukan akan meluncurkan serangkaian operasi militer untuk mempertahankan integritas wilayah.
Di malam itu pula, jet tempur China, SU-35, melintasi Selat Taiwan. Selain itu, kapal China tampak berpatroli di Selat Taiwan saat Pelosi datang.
(isa/has)