Drone Misterius Masuki Taiwan saat China Ancam Balas Lawatan Pelosi
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pesawat atau mungkin drone misterius telah terbang di atas wilayah di Kepulauan Kinmen pada Rabu (3/8) malam.
Insiden ini terjadi kala China marah gegara lawatan Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan. Beijing pun segera mengumumkan latihan besar-besaran di sekeliling Taiwan sampai memblokade jalur laut dan ruang udara.
Lihat Juga : |
Mayor Jenderal Chang Zone-sung dari Komando Pertahanan Angkatan Darat Kinmen mengatakan drone China itu datang berpasangan dan terbang ke daerah tersebut dua kali pada Rabu malam, sekitar pukul 21.00 dan 22.00 waktu lokal.
"Kami langsung menembakan suar untuk memberikan peringatan dan mengusir mereka. Setelah itu, (drone) tersebut berbalik. Mereka masuk ke area terlarang kamid an itu sebabnya kami mengusir mereka," ucap Chang kepada Reuters.
Chang yakin pesawat tak berawak misterius itu dimaksudkan untuk mengumpulkan data intelijen tentang penyebaran keamanan Taiwan di pulau-pulau terpencilnya.
Kepulauan Kinmen berada di lepas pantai tenggara China, dekat kota Xianmen. Kepulauan itu bagian dari wilayah Taiwan dengan penjagaan ketat.
"Kami memliki prosedur operasi standar. Kami akan berakis jika mereka masuk," kata Chang seraya menambahkan bahwa tingkat kesiagaan militer di wilayah itu masih "normal".
Pelosi dan delegasi ngotot mengunjungi Taiwan sebagai bagian dari turnya ke sejumlah negara Asia kemarin. Selain bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Pelosi juga bertemu petinggi DPR wilayah itu dan berpidato di parlemen.
China pun segera memanggil Duta Besar AS di Beijing untuk melayangkan protes atas lawatan Pelosi. Beijing pun mengatakan Washington yang akan membayar semua konsekuensinya akibat kunjungan pejabat tertinggi ketiga di AS itu ke Taipei.
Taiwan yakin China akan semakin rajin meluncurkan tindakan yang memprovokasi keamanan wilayahnya akibat lawatan Pelosi ini.
Juru bicara Kabinet Taiwan Lo Ping-cheng mengatakan kepada media bahwa pihak berwenang telah meningkatkan keamanan terutama pada infrastruktur utama negara, termasuk pembangkit listrik dan bandara.
Lo juga mengatakan Taiwan terus meningkatkan kewaspadaan keamanan dunia maya di seluruh kantor pemerintah.
Lo memprediksi Taiwan bakal menjadi target serangan siber dan provokasi lainnya dalam beberapa hari mendatang.
"Kami melihat perang psikologis yang lebih kuat dari sebelumnya, dan itu akan meningkat dalam beberapa hari mendatang," kata Lo seperti dikutip Reuters.
Di hari yang sama dengan lawatan Pelosi, China pun segera mengumumkan latihan militer besar-besaran termasuk simulasi tempur dan tembak-menembak di enam titik mengelilingi Taiwan.
"Tindakan ini merupakan pencegah serius terhadap eskalasi besar baru-baru ini dari tindakan negatif Amerika Serikat soal isuTaiwan, dan peringatan serius bagi pasukan 'kemerdekaan Taiwan' yang mencari 'kemerdekaan,'" kata Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Militer Teater Timur China, melalui pernyataan seperti dikutip CNN.
Kementerian Pertahanan China mengatakan militer China "dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan situasi saat ini dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial, dan dengan tegas menggagalkan campur tangan kekuatan eksternal dan skema pemisahan kemerdekaan Taiwan".
Dalam langkah yang tidak biasa, media pemerintah China juga mengunggah di Twitter sebuah peta yang menunjukkan enam daerah di sekitar Taiwan yang akan menjadi lokasi latihan militer tentara Negeri Tirai Bambu tersebut.
Di sisi ekonomi, China pun mengisolasi Taiwan dengan menerapkan sejumlah sanksi dan blokade perdagangan.