Pengamat hubungan internasional yang fokus di kajian kedaulatan dan geopolitik di kawasan Indo-pasifik dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Waffa Kharisma, punya penilaian yang serupa.
"Saya masih di arah optimistis belum ada peningkatan postur agresif yang akan bergeser kepada konflik terbuka hingga perang," jelas Waffa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waffa kemudian berujar, "Potensi perang tetap ada kalau dibiarkan, tidak ada usaha, sikap baik, sikap komunikatif dari para aktor-aktor terlibat langsung dan aktor-aktor di sekitarnya."
Konflik, lanjut dia, tak akan meningkat kalau tidak ada eskalasi di luar ekspektasi.
Salah perhitungan yang menjadi kekhawatiran banyak pihak sebetulnya bisa dihindari ketika para pejabat tinggi saling berkomunikasi dengan kepala dingin.
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, dan Menlu China, Wang Yi, misalnya, bisa membahas masalah itu di pertemuan antar Menlu ASEAN di Kamboja.
Lihat Juga : |
Saat hadir di pertemuan antar Menlu ASEAN, Blinken menegaskan posisi AS soal kebijakan Satu China.
"Dan saya ingin menekankan bahwa tidak ada yang berubah tentang posisi kami, dan saya sangat berharap bahwa Beijing tidak akan membuat krisis atau mencari dalih untuk meningkatkan aktivitas militernya yang agresif," lanjut Blinken lagi.
Waffa menilai komitmen itu bisa menjadi kerangka misi pribadi Pelosi, bukan posisi resmi AS.