Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua Wang Li blak-blakan mengenai alasan militer Taiwan tak berusaha menembak jatuh rudal Dongfeng China.
Mengutip Taiwan News, Minggu (7/8), banyak warga yang menanyakan mengenai alasan Taiwan tak berusaha menembak jatuh rudak balistik yang ditembakkan oleh China di sekitar Taiwan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China meluncurkan 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan utara, selatan, dan timur.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, lima rudal balistik yang diluncurkan China mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan empat rudal balistik terbang di atas Taipei.
Masyarakat pun bertanya-tanya alasan Taiwan tak menggunakan sistem pertahanan udara, seperti rudal patriot untuk mencegat rudal tersebut.
Peneliti Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua, Wang Li mengatakan rudal balistik yang ditembakkan China ke Taiwan terbang ke luar angkasa sebelum kembali turun untuk mencapai target.
Sementara itu, lembaga tersebut mengatakan data Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) menunjukkan bahwa jalur penerbangan utama rudal balistik Dongfeng berada di luar atmosfer.
Dengan demikian, rudal yang ditembakkan China tersebut dianggap tak berada di Taiwan.
Di sisi lain, Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua Wang Li mengatakan Taiwan sengaja tak memanfaatkan sistem pertahanan rudal anti balistik patriot III karena sistem itu tak digunakan untuk mencegat rudal di luar angkasa.
Sistem pertahanan rudal anti balistik patriot III justru berfungsi untuk mencegat rudal musuh yang memasuki wilayah udara Taiwan.
Lagi pula, satu rudal patriot Taiwan memiliki nilai 50 juta dolar Taiwan. Angkanya lebih tinggi daripada satu rudal Dongfeng yang hanya 20 juta dolar Taiwan.
(aud/bac)