Kenapa Krisis Bikin Angka Perceraian Melonjak di Korut?

CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2022 08:35 WIB
Warga Korea Utara beramai-ramai mengajukan cerai imbas krisis parah yang menimpa negara itu.
Tak sedikit dari pasangan muda di Korut yang mengajukan cerai. (AFP/KIM WON JIN)

Informasi yang mirip juga dimuat dalam pemberitaan kantor berita Korea Selatan KBS.

Seorang pengacara, Oh Hyun Jong, mengatakan kepada KBS bahwa angka perceraian di Korut meningkat pada 2020 bersamaan dengan awal munculnya pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak istri di Korut membantu keluarga mereka dengan terlibat dalam aktivitas pasar. Namun, pandemi yang berkepanjangan hampir melumpuhkan pasar Jangmadang [sebutan pasar di Korut], dan banyak rumah tangga mengalami masalah finansial yang serius. Ini membuat keluarga mengalami masalah dan mendorong banyak pasangan yang menikah untuk berpisah," kata Oh.

Di sisi lain, Korut sendiri menganggap perpisahan pasutri sebagai cerminan sikap 'anti-sosialis.' Tak hanya itu, proses perceraian di Korut membutuhkan waktu yang lama.

Seorang warga di Unhung mengatakan kepada RFA bahwa krisis yang terjadi membuat masyarakat tak lagi malu untuk bercerai.

"Dulu, masih ada rasa malu jika bercerai, tapi sekarang tidak lagi. Rakyat ingin bercerai secepat mungkin," katanya.

Bahkan, sejumlah warga rela memberikan uang pelicin ke pengadilan agar proses cerai mereka bisa lebih cepat.

"Karena begitu banyak orang yang ingin bercerai, tak mungkin melewati tahap pertama pengajuan dokumen tanpa menyuap pengadilan," kata warga Unhung itu.

"Kenyataannya adalah jika kalian tak membayar suap, kalian tak akan pernah bercerai bahkan setelah menunggu tiga hingga lima tahun."

"Teman saya yang cerai tahun ini, memberikan 500 yuan [Rp1,1 juta] untuk mengajukan gugatan, lalu menyogok hakim sidang dengan 1.500 yuan [Rp3,3 juta]. Proses sidang dipermudah, dan persidangan secepat kilat. Dia bisa bercerai dalam dua pekan," katanya lagi.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER