Otoritas aviasi sipil federal Amerika Serikat mencatat 912 penerbangan komersial dibatalkan dan menunda 6.378 penerbangan lainnya pada Sabtu (6/8) dan Minggu (7/8).
Berdasarkan data dari situs pelacakan penerbangan, FlightAware seperti dikutip dari CNN, total 912 penerbangan dibatalkan pada Minggu (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penerbangan yang dibatalkan mencapai 6.378 di seluruh AS. Bandara Internasional Chicago O'Hare menjadi yang terbanyak mengalami pembatalan dan penundaan penerbangan.
Pembatalan penerbangan di bandara itu mencapai 12 persen, sedangkan penundaan mencapai 40 persen.
Sementara itu, 657 penerbangan dibatalkan sedangkan 7.267 ditunda pada akhir pekan dari dan ke AS.
Maskapai penerbangan American Airlines melakukan pembatalan penerbangan mencapai 4 persen dan penundaan sekira 24 persen pada Sabtu (6/8), berdasarkan data dari FlightAware.
Sementara itu, maskapai United mengalami pembatalan dan penundaan penerbangan masing-masing 4 persen dan 23 persen. Berikutnya maskapai Delta yang mengalami pembatalan hingga 2 persen dan penundaan sebesar 22 persen pada Sabtu (6/8).
Begitu pula maskapai JetBlue yang mengalami penundaan penerbangan hingga 41 persen dan Southwest mencapai 36 persen pada hari yang sama.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab pembatalan dan penundaan penerbangan di seluruh AS.
Penyebab pembatalan dan penundaan kemungkinan masih sama terkait kekurangan staf bandara terutama di fasilitas menara kontrol lalu lintas udara (ATC).
Sebelumnya, pembatalan dan penundaan penerbangan secara massal juga terjadi di AS dan sejumlah negara sejak Juni.
"Dari perspektif industri di Amerika Serikat, New York, Newark, dan Florida benar-benar merupakan tantangan pengendalian lalu lintas udara," kata CEO United Airlines Scott Kirby kepada CNN.
Meski demikian, Administrasi Penerbangan Federal menampik tudingan tersebut. Menurut mereka, kepegawaian maskapai, cuaca buruk dan lalu lintas udara yang padat menjadi biang keladi permasalahan ini.
Sekretaris Transportasi Pete Buttigieg baru-baru ini mengatakan dia melihat peningkatan penerbangan, tetapi masih mengharapkan maskapai untuk berbuat lebih baik.
(bac)