Lesotho memiliki tingkat pengangguran sebesar 24,6 persen pada 2021. Hal ini membuat Lesotho menempati urutan keenam sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Selain tingkat pengangguran yang tinggi, negara yang berbatasan dengan Afrika Selatan ini juga punya tingkat kesenjangan ekonomi (gini ratio) yang tinggi mencapai 52,5.
Bahkan, beberapa sumber menyebut bahwa mayoritas masyarakat hidup di bawah standar garis kemiskinan internasional dengan penghasilan sebesar US$1,25 atau setara Rp18.750 (kurs Rp15 ribu per dolar AS) per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kongo merupakan negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia pada peringkat ketujuh, yaitu mencapai 23,01 persen pada 2021.
Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi Kongo memang cukup lambat sejak tahun-tahun sebelumnya. Negara di kawasan Afrika Tengah itu banyak mengandalkan pendapatan dari bidang pertanian, kerajinan tangan, hingga minyak bumi.
Gabon sebenarnya merupakan negara yang kaya akan tambang, minyak bumi, gas, besi, hingga kayu. Namun, kekayaan ini hanya dinikmati oleh sebagian penduduknya.
Hal ini membuat gini ratio mencapai level 38 di negara tersebut. Ini juga membuat Gabon menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia pada peringkat kedelapan mencapai 22,26 persen.
Sejak merdeka dari Afrika Selatan pada 1990, Namibia mulai menggerakkan ekonomi masyarakat sendiri. Namun, tingkat kesenjangan cukup tinggi di negara kawasan gurun itu, yakni mencapai 59,7 persen.
Begitu juga dengan tingkat pengangguran yang mencapai 21,68 persen. Ini menjadikan Namibia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia pada peringkat kesembilan.
Negara kepulauan kecil di utara Venezuela ini memiliki tingkat pengangguran sebesar 21,62 persen pada 2021. Hal ini membuat Saint Vincent dan Grenadines menempati peringkat ke-10 sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Negara ini memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan yang cukup tinggi selama bertahun-tahun.
(uli/fef)