Rusia balas kritik Israel dengan menilai sebagai negara yang munafik karena pernah kecam Moskow invasi Ukraina tapi tetap menyerang Palestina.
Berita lainnya soal Kementerian Luar Negeri Indonesia panggil Duta Besar Ukraina karena menyindir RI kutuk Israel tapi tidak kutuk Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:
Rusia melalui kedutaan besarnya di Mesir mengecam kemunafikan Israel karena mengecam invasi Moskow ke Ukraina dan di saat yang sama mengabaikan hidup warga Palestina.
Moskow mengatakan Israel menerapkan standar ganda dengan mengkritik invasi Rusia ke Ukraina tapi melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina, baru-baru ini yang menyebabkan puluhan orang tewas, termasuk bocah berusia 5 tahun.
"Bandingkan kebohongan Perdana Menteri Yair Lapid mengenai Ukraina pada April lalu, di mana ia mencoba menyalahkan dan menjatuhkan tanggung jawab pada Rusia akibat tragedi pembunuhan massal Bucha yang justru dibunuh dengan cara biadab oleh Nazi Ukraina," bunyi pernyataan Kedubes Rusia di Mesir melalui akun Twitternya pada Kamis (11/8).
Baku tembak pecah setelah seorang pria bersenjata mencoba menerobos masuk Gedung Biro Investigasi Federal (FBI) di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, pada Kamis (11/8).
Insiden itu bermula sekitar pukul 09:15 (1315 GMT) ketika tersangka ketahuan membawa senjata saat melalui pemeriksaan di fasilitas penyaringan pengunjung FBI. Dia kemudian melarikan diri dari gedung itu menggunakan kendaraan putih, menuju utara di Interstate 71, kata FBI.
Sekitar 20 menit kemudian, seorang polisi negara bagian Ohio melihat kendaraan itu di dekat Warren County dan berusaha menghentikan lalu lintas.
Lihat Juga : |
Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin, karena menyindir sikap Indonesia yang mengecam Israel, tapi tak mengutuk serangan Rusia.
Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa Vasyl dipanggil pada Selasa (9/8) lalu.
"Pada 9 Agustus, Dirjen Amerika Eropa, Pak Ngurah Swajaya, memanggil duta besar Ukraina untuk menyampaikan ke kita [penjelasan soal unggahan di Twitter]," kata Faizsyah dalam jumpa pers virtual, Kamis (11/8).
(tim/bac)