Menteri Jepang ke Kuil Kontroversial Bikin Korsel-China Marah, Kenapa?
Sebanyak dua menteri Jepang berkunjung ke kuil Yasukuni yang kontroversial pada Senin (15/8) hingga menuai amarah China dan Korea Selatan.
Menteri Keamanan Ekonomi Jepang, Sanae Takaichi, dan Menteri Pembangunan di Tohoku, Kenya Akiba, berkunjung ke Kuil Yasukuni untuk memberikan penghormatan dalam peringatan 77 tahun kekalahan Jepang di Perang Dunia II.
"Tahun ini, terjadi perang di Ukraina. Saya berdoa tidak ada lagi orang yang tewas dalam perang," kata Takaichi kepada reporter usai mengunjungi kuil tersebut.
Takaichi juga menuturkan selain memberikan penghormatan, lawatannya ke kui Yasukuni juga sebagai bentuk rasa terima kasih kepada orang-orang Jepang yang tewas selama perang berlangsung terutama bagi mereka yang namanya diabadikan di kuil itu.
Kunjungan kedua menteri Jepang tersebut menuai kritik dari China dan Korea Selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengecam kunjungan para menteri Jepang pada hari ini, menyebutnya sebagai "provokasi serius."
"China mendesak Jepang untuk secara serius belajar dari sejarah, memutus militerisme, dan menghindari berkurangnya kepercayaan dengan negara Asia tetangganya dan komunitas internasional," ujar Wang.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korsel mengungkapkan "kekecewaan mendalam" mereka atas kunjungan para menteri ke kuil tersebut.
Korsel menilai kunjungan ini "mengagungkan agresi Jepang di masa lampau dan menghormati penjahat perang."
Selain kedua menteri tersebut, Menteri Perdagangan Yasutoshi Nishimura juga berkunjung ke kuil tersebut pada akhir pekan.
Sebagaimana diberitakan AFP, Kuil Yasukuni menjadi tempat penghormatan 2,5 juta orang terutama tentara yang tewas saat Jepang melancarkan penjajahan terhadap sejumlah negara di Asia sejak akhir abad ke-19. Sejumlah pihak, terutama negara yang pernah dijajah Jepang seperti Korsel dan China, menganggap kuil itu mengabadikan penjahat perang.
Karena itu, setiap kunjungan pejabat Jepang dan negara asing ke Kuil Yasukuni kerap menuai amarah negara-negara yang pernah dijajah Negeri Matahari Terbit.
Reuters melaporkan kuil tersebut memuat 14 pemimpin Perang Dunia II yang didakwa sebagai penjahat perang "Kelas A" dalam Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Dunia II pada 1948. Salah satu dari 14 pemimpin itu adalah mantan Perdana Menteri Jepang Hideki Toko.
Tojo dan beberapa orang lainnya diam-diam diangkat statusnya menjadi salah satu dewa dalam kepercayaan Shinto dalam upacara pada 1948.
Korsel sendiri sempat dijajah Jepang sejak 1910 sampai 1945. Sementara itu, Jepang pernah menginvasi China dan menempati sejumlah wilayah negara itu dengan brutal dari 1931 sampai 1945.