NATO Desak PBB 'Usir' Tentara Rusia dari PLTN Zaporizhzhia Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2022 23:15 WIB
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mendesak agar pengawas atom PBB memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Ilustrasi. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.(AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mendesak agar pengawas atom PBB memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.

Saat ini PLTN tersebut tengah di bawah kendali Rusia.

"Penyitaan pabrik oleh Rusia menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas ini dan meningkatkan risiko kecelakaan atau insiden nuklir," kata Kepala NATO Jens Stoltenberg, Rabu. kepada wartawan di Brussels.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, NATO juga meminta PBB untuk 'mengusir' pasukan Rusia yang saat ini menduduki PLTN Zaporizhzhia.

"Sangat mendesak untuk mengizinkan inspeksi oleh Badan Energi Atom Internasional dan untuk memastikan penarikan semua pasukan Rusia," katanya.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia milik Ukraina berhasil diduduki pasukan Rusia pada Jumat (4/3). Sebanyak enam reaktor pembangkit listrik tetap utuh, meskipun bangunan tambahan kompartemen unit reaktor 1 rusak.

"Sistem dan komponen penting untuk keamanan PLTN masih beroperasi," demikian pernyataan Inspektorat Peraturan Nuklir Ukraina, dikutip dari CNN.

Akibat kerusakan unit 1, empat dari enam unit lain tengah didinginkan, sementara satu unit digunakan untuk memasok energi.

"Saat ini, tidak ada perubahan situasi radiasi dilaporkan," lanjut pernyataan tersebut.

Sebelumnya, pertempuran terjadi antara pasukan Rusia dan kubu Ukraina untuk menduduki PLTN ini.

Wali Kota Enerhodar, Dmytro Orlov, mengatakan pertempuran ini membuat terjadinya kebakaran di area sekitar PLTN pada Jumat (4/3) dini hari.

Sejumlah pejabat Ukraina juga mengecam tindakan Rusia karena menyerang PLTN ini. Presiden Volodymyr Zelensky menilai tindakan Rusia membahayakan warga di Eropa karena berpotensi meledakkan reaktor nuklir di PLTN itu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan dampak ledakan PLTN bisa mencapai sepuluh kali lebih besar dari Chernobyl.

Meski mendapat perlawanan dari Ukraina, PLTN ini tak berhasil dipertahankan dan jatuh ke tangan Rusia.

Keberhasilan Rusia menduduki PLTN ini menjadi pukulan telak bagi kubu Ukraina. Sebab, pembangkit nuklir tersebut memasok seperlima listrik yang ada di negara itu, seperti dikutip dari The Guardian.

PLTN ini memiliki enam reaktor, yang masing-masing dapat membangkitkan listrik sebanyak 950 megawatt, dengan total mencapai 5.700 megawatt. Energi tersebut dapat digunakan untuk menyalakan listrik bagi sekitar empat juta rumah.

(tim/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER