PM Finlandia Kepergok Pesta Liar: Berpesta Normal bagi Seusia Saya

Pernyataan itu diutarakan Marin setelah video dirinya tengah berpesta liar bersama teman-temannya tersebar di media sosial pada Kamis (18/8) hingga viral di seluruh dunia.

Lihat Juga : Pengamat Juluki Adik Kim Jong Un Wanita Iblis, Kenapa?

Marin, PM berusia 36 tahun, mengaku kesal karena video personalnya itu tidak seharusnya tersebar ke publik dan menjadi bahan kritikan banyak orang.

"Saya mau menunjukkan bahwa orang-orang (di pemerintahan) juga adalah orang biasa dengan kehidupan biasa seperti pada umumnya. Saya punya kehidupan di keluarga, kehidupan di tempat kerja, dan saya punya waktu luang untuk dihabiskan bersama teman-teman saya. Hampir sama dengan banyak orang seusia saya," kata Marin kepada wartawan di Bandara Kuopio.

Marin bahkan bersedia untuk melakukan tes narkoba demi membuktikan bahwa dirinya hanya berpesta biasa dengan tetap menaati hukum.

[Gambas:Video CNN]

"Saya tidak punya sesuatu yang harus disembunyikan. Saya tidak pernah menggunakan narkoba," kata Marin seperti dikutip media lokal Yle News.

"Secara personal, saya tidak memakai narkoba atau mengkonsumsi apa pun selain alkohol (selama pesta). Saya berdansa, menari, dan berpesta, hal yang sangat legal. Dan saya tidak pernah berada dalam situasi di mana saya terlihat atau diketahui orang (menggunakan narkoba)," ucapnya menambahkan.

Menurut Marin, video-videonya tengah berpesta adalah personal dan diambil di tempat tinggal privat beberapa pekan lalu.

[Gambas:Twitter]

Kepada wartawan, Marin mengaku sadar bahwa dirinya sedang direkam saat berpesta dan menyangka bahwa video itu tidak akan disebar kepada publik.

"Saya kesal bahwa video-video ini menjadi konsumsi publik. Video itu hanya seputar saya menghabiskan malam dengan teman-teman saya. Berpesta, bahkan dengan cara yang riuh, menari dan bernyanyi," ucap Marin.

Sejak beredar, video Marin berpesta terus menarik perhatian global. Sejumlah pihak mempertanyakan apakah seorang pemimpin politik yang mabuk merupakan ancaman keamanan nasional apa bukan

"Ini bukan hal yang positif dari perspektif keamanan," kata Profesor keamanan siber Universitas Aalto, Jarno Limnell.

"Finlandia dan para pemimpin tingkat tingginya menarik bagi agen intelijen asing. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber dan bahkan informasi yang tampaknya sepele dapat menjadi signifikan bagi kekuatan asing. Para pembuat keputusan utama berada di bawah pengawasan ketat selama ratifikasi NATO," kata Limnell.

Meski begitu, pakar keaanan lain mengatakan insiden ini tidak benar-benar memberikan risiko lantaran menyangkut kehidupan pribadi pemimpin Finlandia.

"Saya tidak percaya kita berada dalam situasi buruk gegara ini," kata pensiunan kolonel Finlandia yang kini mengajar di Universitas Jyvaskyl, Martii J Kari.