China Sanksi 27 Pejabat Pendidikan Gegara Ilustrasi Vulgar di Buku SD

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 09:22 WIB
China menghukum 27 pejabat pendidikan gara-gara lalai hingga membiarkan ilustrasi berbau rasis hingga vulgar lolos dalam buku pelajaran sekolah dasar (SD).
China menghukum 27 pejabat pendidikan gara-gara lalai hingga membiarkan ilustrasi berbau rasis hingga vulgar lolos dalam buku pelajaran sekolah dasar (SD). (Foto: AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menghukum setidaknya 27 pejabat dan staf di lingkungan pendidikan karena lalai membiarkan ilustrasi yang tidak patut, rasis, dan vulgar terdapat dalam buku pelajaran sekolah dasar.

Menurut Kementerian Pendidikan (MoE), beberapa gambar ilustrasi yang terdapat dalam buku pelajaran sekolah dasar tersebut mengandung unsur ketidakpatutan, rasisme, horor, hingga dorongan seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara 27 orang yang dikenai sanksi oleh Kementerian Pendidikan pada Senin (22/8) ialah Direktur People's Education Press Huang Qiang dan Kepala Editor Guo Ge. Huang dan Guo masing-masing mendapatkan hukuman berupa demosi atau penurunan jabatan dan pencopotan.

People's Education Press merupakan perusahaan percetakan di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan China.

Selain pejabat pendidikan dan percetakan, para desainer buku pelajaran tersebut, Wu Yong Working Studio, juga ikut dikenai sanksi.

[Gambas:Video CNN]

Akibat insiden ini, Wu Yong Working Studio juga dilarang mengerjakan desain buku pelajaran, gambar ilustrasi, dan pekerjaan terkait dunia pendidikan, demikian pernyataan Kementerian Pendidikan China kepada wartawan di Beijing.

Kementerian Pendidikan China membuka penyelidikan selama tiga bulan terkait kontroversi ilustrasi buku pelajaran setelah viral gegara keluhan warganet Negeri Tirai Bambu. Netizen China mengkritik hingga mengecam sejumlah buku pelajaran SD yang dinilai mereka mengandung hal-hal yang tidak patut, vulgar, dan rasis.

Setelah kasus itu viral pada Mei lalu, People's Education Press diperintahkan menarik buku pelajaran tersebut dan menggantinya dengan edisi revisi sebelum semester baru dimulai pada September mendatang.

Hasil invevstigasi Kementerian Pendidikan China menyimpulkan bahwa People's Education Press gagal memahami fungsi pendidikan, tidak menjalankan sistem seleksi ilustrasi buku, mengabaikan saran para pembaca, dan gagal memperbaiki ilustrasi sesuai jadwal yang ditetapkan.

Pihak penerbit juga tidak memiliki sistem panduan dan pengawasan ulasan buku ajar, kata Kementerian Pendidikan China.

Karakter dalam ilustrasi buku itu digambarkan dengan sosok bermuka perot, lidah menjulur, gadis berpakaian bunny girl, dan lelaki mengenakan pakaian bermotif bendera Amerika Serikat.

Gegara insiden ini, data Kementerian Pendidikan China menyebutkan 2.487 jenis buku pelajaran sekolah dasar dan menengah telah ditinjau ulang oleh 350 ahli di bidang pendidikan.

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER