4 Negara yang Digelayuti 'Resesi Seks', China-AS

CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2022 20:58 WIB
China hingga Amerika Serikat, berikut deret negara yang mengalami resesi seks sejak sebelum pandemi Covid-19.
Foto ilustrasi. (istockphoto/Samarskaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

'Resesi seks' di berbagai belahan dunia menjadi sorotan usai China dikabarkan mengalami persoalan tersebut.

Dugaan resesi seks di China muncul imbas jumlah kelahiran di negara itu menurun.

Sebagaimana diberitakan Hypebae, istilah 'resesi seks' sendiri mengacu pada semakin berkurangnya aktifitas seks yang dilakukan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa orang menyalahkan aplikasi kencan dan ilusi akan 'kesempatan tak terhitung' menjadi salah satu alasan resesi seks terjadi.

Kubu lain menyalahkan kurangnya pasangan seks yang sesuai, pun pandangan seks adalah suatu hal negatif, menjadi penyebab resesi tersebut.

Berikut sejumlah negara yang mengalami resesi seks:

1. China

China disebut-sebut mengalami masalah resesi seks. Tanda resesi seks ini tampak dari jumlah angka kelahiran di sana yang semakin turun.

Dalam penelitian berjudul 'The Challenges of the Low Birth Rate in China,' angka kelahiran di negara itu hanya mencapai 7,52 kelahiran per 1.000 orang pada 2021.

Angka itu menurun ketimbang 2020, di mana angka kelahiran di China mencapai 8,52 kelahiran per 1.000 orang.

Tak hanya itu, angka kelahiran pada 2021 dikatakan yang paling rendah terjadi di China sejak 1949.

[Gambas:Video CNN]

2. Amerika Serikat

Editor senior The Atlantic, Kate Julian, merilis tulisan terkait resesi seks di Amerika Serikat pada 2018.

Dalam artikel itu, Julian mengungkapkan kekhawatiran atas kelompok remaja dan dewasa muda AS yang melakukan lebih sedikit seks.

Julian merujuk pada data Survei Perilaku Risiko Remaja, yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Data tersebut menemukan bahwa persentase murid SMP dan SMA yang telah melakukan hubungan seks turun dari 54 persen ke 40 persen sejak 1991 hingga 2017.

"Dengan kata lain, di jeda generasi, seks berubah dari sesuatu yang paling sering dilakukan anak SMP dan SMA, ke sesuatu yang paling jarang dilakukan [oleh generasi muda sekarang]," tulis Julian.

Julian menuturkan beberapa aspek penyebab resesi seks terjadi karena sejumlah orang merasa tak harus melakukan seks jika tidak mereka tak menginginkannya.

Julian juga menyoroti kemungkinan sejumlah orang yang lebih memprioritaskan sekolah dan pekerjaan, ketimbang cinta dan seks.

Sebagaimana diberitakan Insider, faktor lain penyebab resesi ini adalah perubahan norma budaya.

Masyarakat kini lebih mudah mendapatkan hiburan di dunia maya, seperti menonton Netflix dan menyelam di Instagram. Ini membuat orang tak lagi sering ingin melakukan seks.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

4 Negara yang Digelayuti 'Resesi Seks', China-AS

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER