Ukraina Bikin Bunker di Sekolah Demi Cegah Kehilangan Generasi Muda

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 19:29 WIB
Ukraina memutuskan membuat sejumlah bunker di sekolah-sekolah demi mencegah kehilangan generasi muda termasuk anak-anak.
Ukraina membuat bunker di sekolah-sekolah demi melindungi generasi muda yang belajar. (REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina memutuskan membuat sejumlah bunker di sekolah-sekolah demi mencegah kehilangan generasi muda termasuk anak-anak karena gempuran Rusia.

Ukraina terancam kehilangan generasi muda akibat perang yang berkecamuk di negara tersebut. Salah satu alasan orang-orang dewasa meninggalkan negara itu yakni demi kelangsungan pendidikan anak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Teach for Ukraina, lembaga pendidikan nirlaba yang melatih dan merekrut guru muda, Oksana Matiiash, mengatakan negara Eropa Timur itu terancam kehilangan generasi muda.

"Perang ini menciptakan risiko generasi muda yang hilang," kata Matiiash seperti dikutip CNN, Selasa (23/8).

Menurut dia, orang-orang yang telah meninggalkan Ukraina mengatakan pendidikan anak sebagai salah satu alasan mereka tak kembali ke negara asal.

[Gambas:Video CNN]

Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan sebanyak 6,3 juta jiwa meninggalkan Ukraina. Mayoritas dari mereka merupakan perempuan dan anak-anak.

"Itulah mengapa kita perlu memperhatikan memberikan tempat perlindungan di sekolah yang layak, sehingga anak-anak bisa menerima pendidikan tanpa khawatir keselamatan mereka," imbuh dia.

Bagi Matiiash yang terpenting saat ini adalah membuat anak-anak bisa kembali ke rutinitas dan mengalihkan pikiran mereka dari kengerian perang.

Dengan demikian, para siswa bisa menilik kembali nilai-nilai dalam pendidikan.

"Anak-anak sulit melihat nilai-nilai dalam pendidikan jika semuanya yang ada di sekitar mereka berantakan," kata Matiiash lagi.

Bangun Bunker di Sekolah

Perang telah menghancurkan hampir seluruh sekolah di Ukraina, dan tentu berdampak ke para murid.

Dari 17 ribu sekolah sebanyak 2.300 di antaranya rusak akibat perang. Salah satu yang hancur adalah sekolah terbesar di Kota Irpin, School Number 17.

Sementara itu untuk pelajar yang terdampak imbas perang sekitar 5,7 juta anak usia sekolah yang berumur 3 hingga 18 tahun . Dari jumlah tersebut, 2,8 juta di antaranya menjadi pengungsi internal.

Pemerintah Ukraina kini berusaha membangun bunker agar para murid bisa kembali bersekolah.

Pada September mendatang, pelajar Ukraina akan memasuki tahun ajaran baru. Namun, mereka diselimuti kecemasan karena perang yang tak berkesudahan.

Selain itu, pihak berwenang juga cemas sekitar 59 persen sekolah dan perguruan tinggi tidak akan siap melanjutkan kelas tatap muka.

"Tahun akademik akan sangat sulit. Ini akan dimulai dalam kondisi yang tak bisa diprediksi dan sangat sulit. Tak ada tempat yang aman di Ukraina, karena rudal [Rusia] bisa menyasar ke mana saja," jelas Ombudsman Pendidikan Ukraina, Serhiiy Horbachov.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER