Seorang ulama ternama Arab Saudi menjadi sasaran kritik warganet setelah menyebut Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) sebagai "Putra Mahkota Umat Muslim" dalam sebuah tweet pada Selasa (23/8).
Sang ulama, Sheikh Saleh bin Awad Al-Maghamsi, mengungkapkan pernyataan itu kala merespons cuplikan video MbS yang ikut membersihkan Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga Allah menambah kehormatan dan keberdayaanmu wahai Putra Mahkota Umat Islam," kata Maghamsi dalam kicauannya di Twitter akhir pekan lalu.
Pernyataan Maghamsi kemudian menuai kritikan netizen di media sosial. Beberapa warganet menuduh Maghamsi mencoba menjilat MbS.
"O Saleh [Maghamsi], [kala] Anda berada di era Raja Abdullah, Anda mengatakan bahwa ia merupakan raja yang penuh cinta kasih. Dan Anda tahu bahwa raja cinta kasih adalah Allah," kata salah satu pengguna Twitter.
"Sekarang Anda seorang munafik dan pembohong, pun mengatakan 'Putra Mahkota Umat Muslim,' apakah tidak cukup bagi Anda untuk dipermalukan, dan semoga Allah membimbing Anda dengan pengetahuan, tetapi Anda menggunakannya untuk melayani tirani," lanjutnya.
"O Saleh, Anda menggunakan pakaian umat Muslim tetapi bertingkah seperti Zionis," tutur pengguna itu lagi.
Maghamsi sendiri merupakan mantan imam di Masjid Kuba, Kota Madinah. Ia juga sempat menjadi murid mendiang Mufti Besar Sheikh Abd Al-Aziz ibn Baz.
Maghamsi dilaporkan dicopot dari jabatannya di Masjid Kuba setelah ia mendesak pembebasan sejumlah tahanan Saudi dalam kicauannya pada Maret 2020.
Namun, ia kemudian membantah mengajukan pembebasan tersebut, seperti dikutip The Middle East Monitor.
(pwn/rds)