Biden Dinilai Lemah Pimpin AS, Bisa Picu Konflik dengan China

CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2022 12:41 WIB
Mantan Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeoh, menilai kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, lemah.
Presiden AS Joe Biden dinilai lemah pimpin negaranya dan bisa picu konflik terbuka dengan China. (AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeoh, menilai kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, lemah memimpin AS.

Yeoh pun mengungkapkan hal itu bisa memicu konflik yang lebih runcing antara AS dan China, terutama terkait Taiwan.

Yeoh membocorkan bakal ada pertemuan bilateral antara AS dan China menyoal Taiwan jelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November di Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang kini jadi akademisi di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore itu menilai proses kebijakan yang dibuat Biden berantakan karena kepemimpinannya lemah.

[Gambas:Video CNN]

"Jika kepemimpinannya kuat, kita tidak akan berada dalam situasi berbahaya. Namun, ia (Biden) lemah dan sejumlah pihak bermain dalam permainan yang berbeda yang tidak kita ketahui," ujar Yeoh saat diwawancara dengan jurnalis senior Woon Tai Ho, seperti dikutip dari South China Mourning Post.

"Orang-orang akan percaya bahwa perang dengan China tak bisa dihindari. Jika memang demikian, semakin cepat (Presiden AS dan China) bertemu akan lebih baik karena China semakin kuat setiap tahun," ia menambahkan.

Yeoh menganggap situasi Taiwan semakin berbahaya dan bermasalah karena AS telah mengusik China terkait isu kawasan tersebut. Aksi AS tersebut dinilai Yeoh membuat China amat marah karena isu yang sensitif terkait Taiwan.

Komentar Yeoh disampaikan usai kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan beberapa waktu lalu.

"Bisa menjadi bom yang akan meledak ke muka kita sendiri," kata Yeoh mengomentari provokasi AS tersebut yang terus-menerus.

Hubungan China-AS kembali tegang setelah kunjungan Pelosi ke Taiwan awal bulan ini. China pun menggelar latihan militer besar-besaran untuk menggertak Taiwan saat kunjungan Pelosi.

Situasinya kembali memanas setelah para delegasi Kongres AS juga mengunjungi Taiwan kurang dari dua pekan lalu. Begitu pula anggota parlemen AS di Komite Perdagangan dan Militer, tiba di Taiwan pada Kamis (21/8), tak menggubris peringatan China.

Washington pun beralasan kunjungan para delegasi Kongres AS itu tak terkait dengan pemerintah karena lembaga tersebut independen dari lembaga eksekutif AS.

Biden sendiri kabarnya sudah mengingatkan kepada Pelosi akan risiko besar jika ia tetap mengunjungi Taiwan. Namun, Pelosi tak mengurungkan niatnya.

Yeoh kemudian menilai pertemuan AS-China di sela-sela KTT G20 di Indonesia memaksa Washington untuk merapatkan koordinasi dengan lembaga negara AS terkait posisi mereka.

"China ingin menurunkan temperatur politik, tapi yang menjadi kekhawatiran bagi AS adalah dinamika jelang pemilihan Presiden di negara itu," tutur Yeoh.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER