Sejarah Banjir Terparah di Dunia Memakan Jutaan Korban Jiwa

CNN Indonesia
Selasa, 30 Agu 2022 09:35 WIB
Pada 18 Agustus 1931, Sungai Yangtze di China meluap dan menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.
Foto ilustrasi. Air dilepaskan dari dam di Sungai Yangtze China. (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada 18 Agustus 1931, Sungai Yangtze di China meluap dan menyebabkan 3,7 juta orang meninggal dunia.

Banjir kala itu disebut-sebut merupakan bencana alam terparah di dunia pada abad ke-20.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dilansir History, pada April 1931, daerah aliran Sungai Yangtze menghadapi curah hujan di atas rata-rata.

Pada Juli, hujan lebat kembali melanda Sungai Yangtze dan membuat sungai itu meluap. Air dari sungai tersebut membanjiri area lebih dari 1.294 kilometer persegi.

[Gambas:Video CNN]

Pada awal Agustus, air di Sungai Yangtze masih meluap dan menyebabkan 500 ribu orang harus mengungsi dari rumah mereka.

Kala air terus meluap sejak Agustus, ladang padi di area tersebut terendam air dan membuat panen rusak. Kota-kota besar, seperti Wuhan dan Nanjing, bergantung pada nasi dari kota itu.

Namun, akibat panen yang rusak, masyarakat di kota itu meninggal kelaparan usai banjir terparah di dunia itu.

Tak hanya itu, Sungai Yangtze terkena polusi, membuatnya menjadi 'biang kerok' penyakit tifus dan disentri. Jutaan orang di China kemudian meninggal akibat penyakit dan kelaparan imbas banjir ini.

Di sisi lain, China sendiri berkutat dengan perang sipil sejak 1927, membuat sungai di negara itu menjadi tak terurus. Akibatnya, banjir terparah di dunia pada abad ke-20 tidak terhindarkan bagi negara itu.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER