Mengenang Gorbachev, Lekat dengan Iklan Pizza
Banyak orang lain turut mengunggah tentang iklan Pizza Hut, yang menjadi simbol warisan Gorbachev.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iklan itu kemudian dibagikan lagi oleh penulis dan Profesor Justin Hendrix.
"Salah satu hal pertama yang muncul di benak saya tentang berita bahwa Gorbachev telah meninggal adalah iklan Pizza Hut yang merekam dia di Red Square pada akhir 90-an," kata Hendrix.
"Generasi saya tahu Komunisme sudah mati saat kita melihat Gorbachev dalam iklan Pizza Hut. Beberapa dekade terakhir pasti sangat sepi dan aneh bagi Gorbachev," kata pengamat politik Sunanda Vashisht.
Salah satu jurnalis, Rezaul Hasan, juga turut berkomentar.
"Iklan Pizza Hut ini (dari segala hal) menyoroti bagaimana satu generasi warga
Rusia menyalahkan Gorbachev atas ketidakstabilan negara mereka sementara yang lain memuji dia atas kebebasan dan peluang yang baru ditemukan," kata dia.
Selama memimpin, Gorbachev mengeluarkan kebijakan kontroversial yakni glasnost dan perestroika.
Glasnost adalah kebijakan yang meliputi keterbukaan dalam semua bidang di institusi pemerintahan termasuk kebebasan informasi. Sederhananya, aturan ini adalah akhir dari sensor dan pemblokiran media termasuk media asing.
Sementara itu, perestroika yakni perubahan atau reformasi untuk mendorong modernisasi ekonomi dan masyarakat di Uni Soviet.
Salah satu wujud kebijakan dia yakni membantu membuka restoran Barat, seperti Pizza Hut di Rusia.
Pizza Hut pertama beroperasi di Moskow pada 1990, tahun pertama ia memimpin.
Dalam reformasi politik dan ekonominya, Gorbachev juga meningkatkan hubungan diplomatik dengan Barat.
Dia mendapat banyak pujian karena membantu mengakhiri Perang Dingin, periode ketegangan selama puluhan tahun antara Uni Soviet dan Barat. Namun, dia juga banyak mendapat kecaman karena dituduh menjadi biang kerok Uni Soviet runtuh.
Gorbachev meninggal di usianya yang ke 92 tahun.
"Mikhail Gorbachev meninggal dunia malam ini setelah sekian lama mengidap penyakit serius," demikian pernyataan Clinical Hospital di Moskow, dikutip AFP.
(isa/bac)