Israel: Jurnalis Al Jazeera Mungkin Tak Sengaja Terbunuh Militer

CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2022 23:20 WIB
Hasil investigasi Israel menunjukkan ada kemungkinan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akhleh tak sengaja terbunuh tentara Israel. Foto: AFP/HAZEM BADER
Jakarta, CNN Indonesia --

Investigasi Israel atas kematian jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akhleh pada Mei mengungkapkan kemungkinan penembakan tak sengaja oleh satu tentara Israel (IDF).

Namun, militer Israel pada Senin (5/9) menyatakan anggotanya tidak pernah menargetkan Shireen Abu Akleh sebagai target penembakan.

"Ada kemungkinan besar bahwa Abu Akhleh secara tidak sengaja terkena tembakan IDF yang ditembakkan ke arah seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai pria bersenjata Palestina," keterangan investigasi itu, seperti diberitakan Reuters.

Dalam laporan itu, Israel juga mengungkapkan kemungkinan Abu Akhleh dipukul orang-orang bersenjata Palestina.

Mereka mengatakan pasukan militer Israel yang melakukan operasi di Jenin mendapatkan tembakan keras dari semua sisi dan melakukan balasan, termasuk ke arah kawasan Abu Akhleh berdiri atau sekitar 200 meter dari posisi IDF.

Militer Israel mengaku tidak dapat mengidentifikasi Shireen Abu Akhleh sebagai jurnalis kala itu.

Pernyataan tersebut disampaikan beberapa bulan setelah banyak saksi mata menyatakan Shireen Abu Akhleh tewas ditembak militer Israel.

"Semua bukti, fakta, dan investigasi yang dilakukan membuktikan bahwa Israel adalah pelakunya dan telah membunuh Shireen dan harus bertanggung jawab atas kejahatannya," ujar Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh.

Namun, Israel sejak penembakan terjadi hingga kini membantah dengan sengaja menembak jurnalis Palestina tersebut, termasuk setelah melakukan penyelidikan yang mencakup wawancara dengan IDF, analisis tempat kejadian, serta rekaman audio dan video.

"Tidak mungkin secara tegas menentukan sumber tembakan yang menewaskan Abu Akleh," kata Israel.

"Kami dapat mengatakan 100 persen yakin tidak ada tentara IDF yang dengan sengaja menembaki reporter atau orang yang tidak terlibat di lapangan," kata seorang pejabat senior militer Israel mengenai investigasi tersebut.

Namun, sebuah laporan kantor hak asasi manusia PBB pada Juni lalu mengatakan Abu Akleh telah berdiri dengan wartawan lain dan jelas bisa diidentifikasi sebagai wartawan dari helm dan jaket antipeluru biru ditandai dengan lencana pers yang ia kenakan ketika ditembak dan tewas akibat satu peluru.

Selain Abu Akleh, satu rekannya juga terluka dalam insiden itu akibat peluru lain.

Selain investigasi Israel, pemeriksaan forensik juga dilakukan di bawah pengawasan AS pada Julio lalu. Namun, pemeriksaan itu gagal mencapai kesimpulan akibat peluru tersebut rusak terlalu parah.

Sebuah laporan dari Departemen Luar Negeri AS pada bulan Juli menyimpulkan bahwa dia mungkin terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia sengaja menjadi sasaran pasukan Israel.



(reuters/chri)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK