ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Kedubes Rusia di Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 21:30 WIB
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan yang menewaskan enam orang pada Senin (5/9).
Ilustrasi ISIS. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan yang menewaskan enam orang pada Senin (5/9). (AP/Khalid Mohammed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan yang menewaskan enam orang pada Senin (5/9).

"[Seorang milisi ISIS] meledakkan rompi bunuh dirinya dalam sebuah pertemuan yang dihadiri diplomat Rusia [di dekat Kedutaan Rusia]," demikian pernyataan resmi ISIS melalui saluran Telegram, dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom bunuh diri meledak di luar Kedubes Rusia di Kabul pada Senin. Imbas serangan ini dua staf Kedubes dan empat orang tewas.

Bom itu meledak di pintu masuk bagian konsuler kedutaan yang jadi kawasan warga Afghanistan yang menunggu kabar visa mereka.

Menurut Kemlu Rusia, salah satu diplomat Rusia muncul dari gedung guna memanggil pendaftar visa. Tak lama setelahnya, bom meledak.

Menanggapi serangan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov turut buka suara.

[Gambas:Video CNN]

"[Serangan itu] tak bisa diterima," kata Peskov.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri interim Afghanistan menyatakan tengah melakukan penyelidikan mengenai bom bunuh diri tersebut.

"[Pihak berwenang] tak mengizinkan musuh menyabotase relasi kedua negara dengan tindakan yang negatif," demikian bunyi pernyataan resmi mereka.

Serangan tersebut menambah tekanan bagi kepemimpinan Taliban di Afghanistan.

Salah satu pengamat keamanan Hekmatullah Hekmat mengatakan serangan tersebut menunjukkan kelemahan pemerintah dalam mengumpulkan informasi intelijen.

"Jika mereka tak bisa mencegah semacam serangan di Kabul, maka mereka tak bisa memberikan keamanan di negara" ujar Hekmat.

Sejak mereka mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 lalu rentetan ledakan terus terjadi.

Bom-bom itu meledak di sekitar situs Syiah, Sufi dan Sikh, yang memang kerap menjadi target ISIS.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER