Kepemimpinan Elizabeth selama 70 tahun bukanlah tanpa masalah.
Tahun 1992 menjadi momen yang penuh petaka. Ia bahkan menggambarkan sebagai "annus horribilis," atau tahun penuh malapetaka atau kesialan.
Pernyataan itu muncul karena tiga dari anak-anaknya bercerai dan kebakaran menerjang di Kastil Windsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, kematian Lady Diana pada 1997 juga merusak citra kerajaan Inggris di mata publik.
Mengutip situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris, Elizabeth kerap melakukan berbagai kegiatan, seperti kunjungan ke badan amal dan sekolah, menjadi tuan rumah bagi Kepala Negara yang berkunjung, dan memimpin masyarakat dalam acara peringatan dan perayaan.
Elizabeth dikabarkan menjadikan kerelawanan dan layanan publik sebagai aspek penting dalam pekerjaannya.
Akibat ini, Elizabeth berhubungan lebih dari 600 badan amal, asosiasi militer, badan profesional, dan organisasi layanan publik.
Pada Mei 2011, Elizabeth melakukan perjalanan ke Irlandia. Ia menjadi pemimpin monarki pertama yang menempatkan kakinya di negara itu sejak 1911.
Elizabeth dikenal sebagai ratu yang menyukai kesederhanaan dalam kehidupan istana.
Ia juga dikatakan gemar menunggangi kuda, bahkan sering menghadiri balapan dan mengunjungi peternakan kuda di Kentucky, Amerika Serikat, bersumber dari Britannica.
Kepemilikannya dalam harta keuangan dan properti menjadikan Elizabeth sebagai salah satu wanita terkaya di dunia.
(pwn/isa/bac)