Dalam tulisan opininya di NBC, Twaij membahas soal kekayaan Charles. Kehidupannya sebagai anggota Kerajaan Inggris sebenarnya sudah ditanggung negara.
Inggris menggelontorkan 86,3 juta pound sterling atau Rp1,4 triliun untuk mendanai kerajaan.
Walaupun sudah mendapatkan dana dari pajak Inggris, Charles dilaporkan masih berinvestasi di surga pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini terkuak dalam dokumen Paradise Papers. Dokumen itu mengungkap Charles menginvestasikan uangnya di perusahaan kehutanan yang berbasis di Bermuda.
Tak hanya itu, Charles dilaporkan menerima 1 juta euro atau Rp15 miliar uang tunai untuk organisasinya pada Juni. Uang itu diberikan oleh mantan perdana menteri Qatar.
Selain skandal itu, Twaij menilai Charles tak memiliki kualitas moral pemimpin. Ia kemudian menyinggung kasus perselingkuhan Charles dengan Camilla Parker Bowles kala menikah dengan Putri Diana.
Melihat rekam jejak buruk Charles tersebut, Twaij berpendapat bahwa "monarki seharusnya berakhir beberapa tahun lalu. Dengan Charles sebagai pelindungnya [raja], itu seharusnya harus berakhir saat ini."
"Berharap kami secara langsung menyebut Charles sebagai 'Yang Mulia', layaknya dia adalah seorang pria bermartabat, patut ditertawakan."
(pwn/has)