Rusia K.O di Kharkiv Ukraina, Putin Mati Kutu?

Wakil Direktur Pusat Eurasia di Dewan Atlantis, Melinda Haring, menganggap opsi menyerang infrastruktur Ukraina justru dapat membuat Rusia semakin terpojok.

"Itu bukan pilihan yang baik karena justru dapat semakin menguatkan Ukraina untuk membalas dan menambah risiko peningkatan ketegangan dengan Barat," ucap Haring.

Menurut Haring, jalan terbaik bagi Rusia saat ini adalah membuang gengsi mereka dan membuka diri untuk berunding dengan Ukraina.

Haring sendiri sudah melihat gelagat Rusia melunak ketika Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengindikasikan kemauan Moskow untuk bernegosiasi setelah berbulan-bulan menolak.

Negosiasi ini dianggap dapat memberikan jeda napas bagi Rusia untuk menjegal langkah Ukraina yang saat ini makin kuat.

Lihat Juga : Rusia Hukum Puluhan Pejabat yang Desak Putin Dipecat

Namun, kemungkinan ini juga nyaris mustahil karena Ukraina sendiri sudah berulang kali menegaskan ogah bernegosiasi dengan Rusia.

Alhasil, kini Rusia dianggap hanya bisa mencari-cari alasan, seperti Ukraina menang karena bantuan senjata dari negara-negara Barat dan NATO.

Narasi ini bukan tanpa cela. Sejak awal, Rusia selalu menggembar-gemborkan Putin sebagai ahli perang yang cerdas. Jika kini mereka mengakui NATO dapat membantu Ukraina, citra itu akan runtuh.

"Hingga enam bulan lalu, narasinya Putin genius. Dia lebih pintar dari orang lain. Dia agen KGB," kata mantan jenderal Tentara AS Eropa, Ben Hodges.

Ia kemudian berkata, "Saya rasa mereka mencoba mengubahnya, tapi saya rasa pada akhirnya, orang akan menyalahkan dia."