Di tengah gejolak dunia, Presiden Xi Jinping bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Xi mengatakan bahwa China siap bekerja sama untuk menjadi negara adikuasa bersama Rusia.
"China mau bekerja sama dengan Rusia untuk memegang peran sebagai negara adikuasa, dan memegang peranan penting dalam menyuntikkan stabilitas dan energi positif di dunia yang sedang diguncang kekacauan sosial," kata Xi.
Xi melontarkan pernyataan itu setelah bertemu Putin di sela konferensi tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, para negara anggota SCO membahas berbagai tantangan setelah keluar dari masa kritis pandemi Covid-19.
"Belakangan, kita terkena dampak pandemi Covid-19, berbicara banyak melalui telepon, dan terus menerapkan strategi komunikasi yang efektif," tutur Xi kepada Putin, seperti dilansir AFP.
"Kami benar-benar ingin memanfaatkan pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai ini untuk bertukar pandangan dengan Anda terkait isu-isu regional dan kekhawatiran bersama."
Pertemuan Xi dan Putin ini menjadi sorotan global karena terjadi di tengah berbagai konflik dunia.
Ini merupakan kali pertama Xi keluar dari kawasan China sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.
Selama pandemi, China dan Rusia tak hanya direpotkan dengan upaya penanganan Covid-19, tapi juga perang di sana-sini, salah satunya invasi di Ukraina.
Sejak awal invasi, China condong ke arah Rusia. China mendorong perundingan damai untuk menyelesaikan konflik, tapi mereka tak pernah mengakui serangan Rusia itu sebagai invasi.
China juga sempat dirumorkan memberikan bantuan kepada pasukan Rusia di Ukraina. Namun kemudian, Amerika Serikat memastikan China tak ikut campur langsung dalam perang ini.